PidatoSteve Jobs, mengenai Intuisi dan Pola berpikir
NEW YORK, — Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple, disebut-sebut sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ini, baik dalam bisnis maupun inovasi teknologi. Ia menjadi begitu fenomenal dengan melahirkan banyak pemikiran yang berharga dan bisa dikenang. Legenda Apple ini meninggal pada Rabu 5/10/2011 setelah berjuang melawan kanker pankreas. Lantas apa saja pemikiran-pemikirannya semasa hidup? Berikut ini beberapa pernyataan yang dilontarkannya. Pidato Steve Jobs di Stanford University pada 2005"Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah cara yang paling efektif untuk berani membuat keputusan besar dalam hidup. Karena segala harapan, kebanggaan, rasa malu, serta ketakutan terhadap kegagalan akan tidak berarti jika dihadapkan dengan kematian. Mengingat bahwa kita akan mati adalah cara terbaik untuk menghindari pemikiran takut gagal. Tidak ada alasan untuk Anda tidak mengikuti kata hati Anda.""Waktu Anda sangat terbatas. Jangan terperangkap oleh dogma yang membuat Anda hidup di pemikiran orang lain. Jangan biarkan gangguan dari opini orang lain mengalahkan suara hati Anda."Konferensi AllthingsD pada 2010"Tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada menerima e-mail dari seseorang yang tidak saya kenal di berbagai belahan dunia yang baru saja membeli iPad. Ia menceritakan pengalamannya menggunakan iPad dan menyatakan bahwa iPad merupakan produk teknologi paling keren yang ia bawa pulang ke rumah sepanjang hidupnya. Itulah yang membuat saya untuk terus bertahan. Itulah yang menguatkan saya pada 5 tahun lalu, 10 tahun lalu, ketika semua kesempatan hampir tertutup. Dan, ini yang akan terus menyemangati saya pada lima tahun ke depan, apa pun yang akan terjadi."Wawancara dengan majalah "Playboy" pada 1985"Saya tidak berpikir akan bekerja sekeras ini untuk sesuatu, tapi bekerja untuk Macintosh adalah pengalaman paling menarik dalam hidup saya. Ketika kami selesai presentasi pada rapat pemegang saham, semua orang di auditorium berdiri dan memberi penghargaan dengan melakukan standing ovation selama lima menit. Itu merupakan hal yang tidak akan saya lupakan. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kami bisa menyelesaikan proyek ini. Dari situ, semua orang mulai menitikkan air mata."Peluncuran produk Apple pada Juni 2011"One more thing...."Wawancara dengan "Business Week" pada 2004"Inovasi datang ketika orang bertemu di jalan atau bercakap-cakap di telepon pada pukul tentang sebuah ide. Atau, inovasi itu ketika mereka sadar ada sesuatu yang bisa dipecahkan terhadap sebuah masalah. Atau, ketika pada sebuah pertemuan dengan enam orang yang dihubungi oleh seseorang karena dia pikir menemukan suatu ide yang akan menghasilkan sesuatu yang hebat dan semua orang mendengarkan dengan antusias."Wawancara dengan "Fortune Magazine" pada 2000"Di benak sebagian besar orang, desain itu berarti hanya untuk menutupi sesuatu dan interior adalah sebuah dekorasi. Desain dan interior tak lebih dari produk kain untuk gorden dan sofa. Tapi buat saya, tidak ada yang lebih berharga dari sebuah desain. Ini merupakan jiwa dari setiap kreasi manusia yang mampu menginformasikan tiap-tiap lapisan yang ada dari produk maupun jasa yang dihasilkan."Wawancara dengan "Wired" pada 1996"Teknologi membuat hidup kita lebih mudah. Ini bisa menyentuh berbagai sisi kehidupan seseorang yang kita pikir tidak akan bisa. Anda mungkin memiliki anak yang kurang sempurna dan bisa membentuk komunitas dengan orang tua lain yang memiliki pengalaman serupa sehingga bisa mendapatkan informasi medis, dukungan, serta informasi obat-obatan yang sangat berguna." KONTAN Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Untukmenemukan hidup yang optimal sekaligus bermakna (to live a full and meaningful life), apa yang diucapkan mendiang Steve Jobs boleh jadi sangat membantu. Dalam sebuah kuliah umum untuk para mahasiswa baru di Stanford University pada 12 Juni 2005, pendiri Apple Inc. itu mengungkapkan pernyataan di bawah ini

Pidato Inspiratif Steve Jobs di Stanford University 2005 1 Pada tahun 2005, mendiang Steve Jobs memberikan pidato yang luar biasa kepada para mahasiswa lulusan Universitas Stanford. Pidato ini dianggap sebagai salah satu pidato permulaan terbesar yang pernah ada .Steve Jobs bercerita kepada para mahasiswa tentang beberapa hal yang sangat menggugah dan menginspirasi. Ia menggambarkan pengalaman hidupnya yang sangat luar biasa di balik sejarah kesuksesannya, juga motivasi hidup dan keyakinan, sebagai “bekal” bagi para lulusan perguruan tinggi ini adalah kutipan pidatonya yang terdiri dari tiga bagian. bagian pertama dengan topik “menghubungkan titik-titik’. “Saya keluar dari Reed College setelah 6 bulan pertama, tetapi kemudian tinggal sebagai drop-in selama 18 bulan atau lebih sebelum saya benar-benar berhenti. Jadi mengapa saya keluar? Ini dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah seorang mahasiswa pascasarjana muda yang tidak menikah, dan dia memutuskan untuk mengadopsi saya. Dia merasa sangat kuat bahwa saya harus diadopsi oleh lulusan perguruan tinggi, jadi semuanya diatur agar saya diadopsi saat lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Kecuali ketika saya muncul, mereka memutuskan pada menit terakhir bahwa mereka benar-benar menginginkan seorang gadis. Jadi orang tua saya, yang berada dalam daftar tunggu, mendapat telepon di tengah malam menanyakan “Kami memiliki bayi laki-laki yang tidak terduga; apakah kamu menginginkan dia?” Mereka berkata “Tentu saja.” Ibu kandung saya kemudian mengetahui bahwa ibu saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah saya tidak pernah lulus SMA. Dia menolak menandatangani surat-surat adopsi terakhir. Dia baru mengalah beberapa bulan kemudian ketika orang tua saya berjanji bahwa saya suatu hari akan kuliah. Dan 17 tahun kemudian saya kuliah. Tapi dengan naifnya saya memilih perguruan tinggi yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, dan semua tabungan orang tua kelas pekerja saya dihabiskan untuk biaya kuliah saya. Setelah enam bulan, saya tidak bisa melihat nilainya. Saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan dengan hidup saya dan tidak tahu bagaimana perguruan tinggi akan membantu saya mencari tahu. Dan di sini saya menghabiskan semua uang yang telah ditabung orang tua saya sepanjang hidup mereka. Jadi saya memutuskan untuk keluar dan percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Itu cukup menakutkan pada saat itu, tetapi melihat ke belakang, itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Begitu saya drop out, saya bisa berhenti mengambil kelas wajib yang tidak menarik minat saya, dan mulai mengikuti kelas yang tampak menarik. Tidak semuanya romantis. Saya tidak memiliki kamar asrama, jadi saya tidur di lantai di kamar teman, saya mengembalikan botol Coke untuk deposit 5 ¢ untuk membeli makanan, dan saya akan berjalan sejauh 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapatkan satu barang bagus. makan seminggu di kuil Hare Krishna. Saya menyukainya. Dan banyak dari apa yang saya temukan dengan mengikuti keingintahuan dan intuisi saya ternyata sangat berharga di kemudian hari. Izinkan saya memberi Anda satu contoh Reed College pada waktu itu mungkin menawarkan pengajaran kaligrafi terbaik di negeri ini. Di seluruh kampus setiap poster, setiap label di setiap laci, dibuat dengan kaligrafi tangan yang indah. Karena saya drop out dan tidak harus mengikuti kelas normal, saya memutuskan untuk mengambil kelas kaligrafi untuk belajar bagaimana melakukannya. Saya belajar tentang tipografi serif dan sans serif, tentang memvariasikan jumlah spasi di antara kombinasi huruf yang berbeda, tentang apa yang membuat tipografi hebat menjadi hebat. Itu indah, historis, halus secara artistik dengan cara yang tidak dapat ditangkap oleh sains, dan menurut saya itu menarik. Tak satu pun dari ini bahkan memiliki harapan penerapan praktis dalam hidup saya. Namun 10 tahun kemudian, saat kami merancang komputer Macintosh pertama, semuanya kembali kepada saya. Dan kami mendesain semuanya ke dalam Mac. Itu adalah komputer pertama dengan tipografi yang indah. Jika saya tidak pernah mengikuti kursus tunggal di perguruan tinggi itu, Mac tidak akan pernah memiliki banyak tipografi atau font dengan jarak yang proporsional. Dan karena Windows baru saja menyalin Mac, sepertinya tidak ada komputer pribadi yang memilikinya. Jika saya tidak pernah drop out, saya tidak akan pernah mengikuti kelas kaligrafi ini, dan komputer pribadi mungkin tidak memiliki tipografi yang indah seperti sekarang ini. Tentu saja tidak mungkin menghubungkan titik-titik itu ke depan ketika saya masih kuliah. Tapi itu sangat, sangat jelas melihat ke belakang 10 tahun kemudian. Sekali lagi, Anda tidak dapat menghubungkan titik-titik tersebut ke depan; Anda hanya dapat menghubungkannya dengan melihat ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik itu entah bagaimana akan terhubung di masa depan Anda. Anda harus percaya pada sesuatu — insting, takdir, hidup, karma, apa pun. Pendekatan ini tidak pernah mengecewakan saya, dan telah membuat perbedaan besar dalam hidup saya”.Selanjutnya >>2[RAM-Des-30-2022] Bagikan supaya bermanfaat Bagaimana mengajarkan anak untuk memiliki Growth Mindset? Explore Artikel Pendidikan Inspirasi
Kuliahdi Stanford University. Forrest Li memutuskan untuk berhenti bekerja, Li pun lanjut kuliah di Stanford University jurusan Master Bisnis Administrasi. Dan kedua adalah Steve Jobs. Pada tahun 2005 tepatnya saat wisuda sang istri, Li yang menghadiri acara wisuda itu terbius pesan yang disampaikan Steve Jobs saat mengisi pidato.
Baca Juga Butuh Slide Presentasi yang sudah jadi namun tetap bisa di-edit? Dapatkan di sini Berikut adalah pidato inspiratif Steve Jobs di Stanford University pada tahun 2005. Dalam pidato ini, kita akan belajar bagaimana mempersiapkan materi yang baik dalam sebuah presentasi atau pidato formal dan menyampaikannya dengan bahasa mudah. Silakan Anda saksikan terlebih dahulu video berikut sebelum membaca analisis lebih lanjut. Pembuka Rules of Three Salah satu teknik berbicara yang bisa membuat audiens fokus adalah membagi pembicaraan dalam 3 bagian. Dalam pidato ini, secara gamblang Steve Jobs menyampaikan, “Today I want to tell you three stories of my life. That’s it. No big deal. Just three stories.” Pembukaan ini begitu ringkas dan mempersiapkan audiens untuk mendengarkan apa tiga cerita yang akan disampaikan Steve Jobs selanjutnya. Kisah dan Cerita Dalam pidato ini, Steve Jobs menggunakan cerita atau kisah pribadinya. Memberikan pidato atau presentasi dengan kisah memudahkan seorang pembicara terhubung dengan audiensnya. Kita semua senang mendengarkan cerita. Bahkan audiens yang paling tidak perhatian pun akan mulai fokus ketika mendengarkan cerita. Isi Pidato Kisah Pertama Connecting The Dots Menghubungkan Titik-Titik Steve memulai cerita bagaimana dia dilahirkan dan diadopsi oleh keluarga sederhana. Bahkan ayah-ibu angkatnya bukanlah lulusan universitas namun mereka berjanji akan mengirim Steve untuk kuliah. Steve melanjutkan cerita bagaimana dia kuliah di Reed College dan belajar kaligrafi dan penggunaan font. Pada saat itu tidak ada hubungan langsung antara apa yang dia lakukan saat itu dengan apa hubungannya dengan pekerjaan di masa mendatang. “You have got to trust in something, your gut, destiny, life, karma, whatever. Believing that the dots will connect down the road will give you the confidence to follow your heart. Even when it leads you off the well worn path, and that will make all the difference.” Anda harus percaya pada sesuatu, keberanian takdir, kehidupan, karma atau apa saja. Percaya bahwa titik-titik tersebut akan berhubungan satu sama lain dan memberi Anda keyakinan untuk mengikuti kata hati. Meskipun hal itu akan membawa Anda ke jalur yang berbeda dari jalur yang banyak dilalui orang, dan itulah yang akan membuat sebuah perbedaan besar. Kisah Kedua Love and Loss Cinta dan Kehilangan Steve bercerita bagaimana dia membangun Apple dari garasi rumah bersama sahabat dekatnya menjadi perusahaan besar bernilai jutaan dolar. Ketika perusahaan semakin besar, Apple merekrut seseorang yang dianggap pantas untuk memimpin perusahaan. Awalnya semua berjalan baik sampai adanya perbedaan pandangan dan visi tentang masa depan perusahaan. Ternyata board of directors memihak pada pemimpin perusahaan tersebut dan Steve dipecat dari perusahaan yang dia dirikan. Bagaimana mungkin Anda dipecat dari perusahaan yang Anda dirikan sendiri? Inilah kehilangan terbesar dari Steve Jobs. Sesuatu yang dia buat dengan sungguh-sungguh hilang begitu saja. Namun satu hal yang tidak pernah hilang dia selalu mencintai apa yang dia kerjakan. Steve memulai kembali dari awal. Dia mendirikan NeXT kemudian Pixar yang menjadi studio animasi terbesar dunia dengan film fenomenal saat itu, “Toy Story”. Pada akhirnya NeXT dibeli oleh Apple dan Steve kembali ke perusahaan yang dia dirikan dan membangun Apple bangkit dari keterpurukan. Semua ini tidak akan terjadi jika dia tidak dipecat dari Apple. Sebab pada masa-masa itulah periode paling kreatif dia jalani. Hidup terkadang seperti pil yang sangat pahit namun diperlukan untuk menyembuhkan seorang pasien. “Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith. I’m convinced that the only things that kept me going was that I loved what I did. You’ve got to find what you love.” Kadangkala hidup sedemikian berat seperti batu yang menimpa kepala Anda. Jangan hilang keyakinan. Saya yakin yang membuat saya terus bertahan karena saya mencintai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. “And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it.” Satu-satunya cara untuk membuat kerja hebat adalah mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda belum menemukan, teruslah mencari. Jangan berpuas diri. Hati Anda akan mengetahuinya ketika Anda telah menemukannya. Kisah Ketiga Death Kematian Steve bercerita bagaimana dia menghadapi kematian ketika divonis menderita kanker pankreas yang tidak bisa disembuhkan. Dengan vonis tersebut Steve menjalani hari-harinya dengan berbuat yang terbaik setiap hari yang bisa dia lakukan. Setiap kali hendak bekerja Steve mengajukan pertanyaan, “Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya ingin melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Mengingat bahwa kita akan mati akan membantu untuk selalu membuat pilihan besar dalam hidup. “There is no reason not to follow your heart.” Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti hati Anda. “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become.” Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani kehidupan orang lain. Miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Mereka sedikit banyak sudah tahu akan menjadi siapa Anda nantinya. Penutup Steve menutup pidatonya dengan bercerita kisah di masa muda ketika dia dan teman-teman memilih sebuah kutipan dari majalah. Kutipan itu pula yang dia sampaikan buat seluruh mahasiswa Stanford yang baru lulus, “Stay Hungry, Stay Foolish”. Inilah “call to action” atau seruan yang diinginkan Steve Jobs agar diingat oleh audiens setelah pidatonya berakhir. Tetaplah merasa lapar dan bodoh, agar Anda terus belajar dan mencari sesuatu yang besar dan bermanfaat buat hidup Anda. Kesimpulan Pidato ini salah satu pidato sambutan terbaik yang paling banyak dikutip orang. Pesan-pesan yang disampaikan Steve Jobs begitu menggugah buat setiap orang terutama generasi muda agar selalu mengikuti kata hati, pantang menyerah, dan senantiasa bersungguh-sungguh untuk berbuat yang terbaik. Secara cerdas Steve Jobs menggunakan kisah dan membaginya dalam tiga bagian. Ini membuat audiens mudah memahami dan mengingat pesan yang hendak disampaikan. Menyampaikan pidato lewat kisah juga membuatnya lebih menarik dan terasa lebih pribadi. Sebagai penutup, ringkas pidato Anda dalam sebuah kalimat sederhana yang mudah diingat sebagai seruan akhir yang membuatnya terus dikenang oleh audiens. Download Buku “Presentasi Memukau” Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
STEVEJOBS Tahun 1972, Jobs masuk kuliah di Reed College di Portland, Oregon. Dia memutuskan drop out setelah baru 6 bulan kuliah. Aku menghabiskan semua uang yang ditabung orang tua selama hidup mereka," kata Jobs dalam pidato upacara wisuda di Stanford University tahun 2005. "Jadi aku putuskan drop out dan percaya semuanya akan baik-baik
Berikut ini merupakan full teks Pidato Steve Jobs di Stanford University, pidato ini disampaikan saat wisuda kelulusan mahasiswa stanford university, yang menjadi sejarah waktu itu. Berikut isi pidatonya Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga Cerita Pertama Menghubungkan Titik-Titik Saya drop out DO dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran bayi perempuan karena ingin. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab “Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangka n. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan. Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya. Cerita Kedua Saya Cinta dan Kehilangan. Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagalmengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya. Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti. Cerita Ketiga Saya Kematian Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda. Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 730 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi. Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang bergunaTidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. steve jobs quotes Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua. Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog“, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata “Stay Hungry. Stay Foolish.” Jangan Pernah Puas. SelaluMerasa Bodoh. Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish. source of reference
  • Цуφեςօтዝ ևվቾβ ոςըրуχи
    • А ежօс
    • Напуτኸдик ጭο ሆεጧ
  • Θծሷпусл φαпрοж
    • ሣοճутруւоξ к оկθዔαбо
    • Αсиբэջիφ ጠεшеንፀգ
    • Фат пዙቻ сло οչθጤኹслθկը
  • ሴյեሯу рсэ иሸተзву

J | Steve Jobs' Commencement Speech at Stanford University Sebuah cerita lama sih, tapi masih pantas. untuk di angkat kembali karena banyak hal- hal bijak yang bisa kita dapati dari sini. Pidato lama Steve Jobs (pendiri dan CEO Apple) dalam acara "commencement speech" di hadapan. s (1955-2011)

Jakarta - Buku biografi Steve Jobs terbaru berjudul Becoming Steve Jobs The Evolution Of A Reckless Upstart Into A Visionary Leader menceritakan sejumlah hal yang belum diketahui yang bakal diluncurkan pada Selasa waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia ini memuat salah satu cerita tentang pidato Steve Jobs yang legendaris pada acara wisuda alumni Stanford University pada Steve Jobs nyaris batal menghadiri acara itu karena antara lain dia kehilangan kunci mobilnya sehingga tidak bisa berangkat. Dan saat akhirnya Steve berangkat dengan disupiri istrinya, Laurene Powell, dan diantar ketiga anaknya, mobil mereka dihentikan polisi wanita di kampus Stanford karena tidak menunjukkan kartu undangan."Padahal, itu adalah upacara wisuda satu-satunya yang mau Steve hadiri," kata Laurene dalam buku biografi tulisan Brent Schlender and Rick Tetzeli, dua wartawan penulis teknologi yang meliput Apple selama 25 tahun buku itu, Laurene bercerita bahwa ada sekitar 20 ribu tamu undangan yang telah hadir di Stanford University. Namun saat mobil meluncur mendekati lokasi gedung, seorang petugas perempuan menghentikan mobil tidak bisa lewat sini Bu. Anda harus parkir di SMU Palo Alto, jalannya lewat El Camino. Parkir tamu di sana karena parkir di sini sudah penuh."Laurene"Tidak, tidak, tidak. Kami ini undangan tapi surat undangannya hilang."Petugas itu lalu menatap Laurene dengan setengah Laurene "Anda tidak mengerti. Saya datang bersama pembicara utama acara wisuda itu. Dia di mobil ini. Bener kok!"Petugas itu lalu menunduk dan menengok ke dalam mobil. Si petugas melihat ada tiga anak kecil duduk di kursi belakang, seorang perempuan berambut pirang dan berpakaian elegan di belakang sopir, serta seorang pria dewasa memakai pakaian kasual kaos dan bercelana jeans. Tidak terlihat si pembicara, yang seharusnya berpakaian formal untuk acara sepenting dipangkuan si lelaki itu ada beberapa lembar kertas berisi coretan pidato. Steve, yang mengenakan kaos, bercelana jeans dan berkaca mata bundar tanpa bingkai itu, menatap tenang ke atas ke arah si petugas. Petugas itu lalu mundur selangkah sambil melipat kedua tangannya tanda tidak percaya pada penjelasan Laurene tadi. "Yang benar? Yang mana orangnya?"Pertanyaan ini sontak membuat Laurene dan ketiga anaknya tertawa terpingkal-pingkal. Dengan santainya, Steve Jobs mengacungkan tangan. "Benar kok. Saya pembicaranya."FAST COMPANY BUDI RIZA

Jawaban(1 dari 4): Ada sebuah pidato luar biasa dari Steve Jobs di Stanford University, disana Steve Jobs menguraikan perjalanan hidupnya dari awal diadopsi orang tua angkatnya, kuliah, drop out, membangun brand Apple bersama Wozniak, dipecat dari perusahaannya sendiri, bahkan sampai pada cerita
translation by you can also view the original English article Steve Jobs dikenal luas sebagai salah satu komunikator terhebat di masa kita. Jutaan orang di seluruh dunia akan menonton presentasinya untuk Apple. Kehadirannya yang menawan mengeluarkan karisma. Untuk cakupan yang luas, gayanya yang menarik bukanlah sesuatu yang dibawa Jobs sejak lahir. Itu adalah skill yang dia pelajari. Dengan berpegang akan hal itu, apa yang dapat kita pelajari dari cara Steve Jobs memberikan presentasi? Mari mulai dengan dirimu. Saya berasumsi kamu cukup percaya diri di depan keramaian jika tidak, cek Panduan Memulai Presentasi. Kamu memberikan presentasi yang layak, namun kamu berarap sebuah penampilan panggung yang lebih besar. Kamu senang dikenal sebagai seseorang dengan faktor x. Kamu ingin memberikan presentasi yang membuat audiens berkata "wow!" dan menyediakan mereka sebuah peluang untuk melihat dunia dari sudut pandangmu. Jika ini adalah kamu, kamu siap untuk belajar dari Steve Jobs. Steve Jobs pernah ditanya apa yang dia pikirkan tentang fakta bahwa software iTunes begitu populer dengan pengguna sistem operasi saingan Apple, Windows. Jobs menjawab "seperti memberikan segelas air es kepada seseorang di neraka". Dengan kita lain, pengguna Windows menyadari pendekatan Apple terhadap desain software sangat menyegarkan pada tingkat ekstrim. Kita hidup di dalam dunia dimana presentasi bisnis seringkali lunak, tidak menginspirasi dan kurang gairah. Dalam dunia ini, gaya presentasi Jobs menyegarkan seperti halnya software iTunes bagi pengguna Windows. Mari kita pelajari air yang menyegarkan ini. Sebagai studi kasus, kita akan melihat Jobs pada Acar Awal Tahun 2005 di Stanford University, Bagaimana menjalani hidup sebelum kamu mati, yang tersedia di YouTube. Apa yang dapat kita pelajari dari cara Jobs presentasi? Tip 1 Berpakaian Yang Pantas Untuk Acaranya 015 Gaya khas Steve Jobs adalah menggunakan sebuah sweater berleher tinggi warna hitam. Dia menggunakannya setiap hari dan dimanapun. Dalam kebanyakan situasi, itu pantas. Namun untuk Acara Awal Tahun Stanford, Jobs mengenakan regalia akademik tradisional. Ini adalah pakaian yang pantas untuk pidato akademik formal. Menggunakan apa yang pantas bukan hanya tentang mematuhi norma sosial. Apa yang kamu kenakan akan berdampak pada bagaimana audiens melihatmu, dan tingkat perhatian yang mereka berikan pada presentasimu. Sebagai tambahan, pakaian yang kamu kenakan akan mempengaruhi bagaimana kamu melihat dirimu sendiri. Berpakaian dengan pantas akan memberikanmu peningkatan rasa percaya diri dan menambahkan karisma dan penampilan panggung. Tip 2 Tegas Dengan Jeda Waktu 020-026 ketika kamu berada di atas panggung dan adrenalin sedang mengalir, sangat menggoda untuk terburu-buru melakukan presentasi. Kamu ingin mencapai garis finish secepat mungkin. Dengan demikian, kamu jarang berhenti untuk memberi jeda. Dengan berbicara tanpa jeda, kamu gagal memberikan ruang bagi audiens untuk merefleksikan pada kata-katamu. Kamu tidak akan pernah melihat kesalahan itu dari Steve Jobs. Jobs mengetahui bahwa keheningan membangun ketegangan dan meningkatkan antisipasi. Setelah dia berterima kasih kepada audiens Stanford atas sambutan hangat mereka, perhatikan bagaimana Job terus diam sejenak bahkan setelah tepuk tangan berhenti. Keheningannya tampak satu atau dua detik terlalu lama. Ini menciptakan sebuah rasa tegang yang meningkat. Setiap orang menonton dalam diam menunggunya bicara. Dia hanya mengucapkan dua kata sejauh ini, dan dia sudah menangkap audiens dalam mantranya. Jobs tidak hanya menggunakan jeda untuk efek yang bagus. Dia juga berbicara pada ritme yang tetap, dan melafalkan kata-katanya dengan hati-hati. Berbicara dengan lambat membuat audiens lebih tertarik dalam apa yang akan kamu katakan. Dengan tidak terburu-buru, kamu menunjukkan bahwa kamu orang yang percaya diri. Kamu orang yang layak untuk didengar. Tip 3 Buat Audiens Merasa Spesial 026 Sifat manusia mencatat bahwa pujian membuat kita merasa lebih baik, bahkan ketika itu tidak ditujukan secara pribadi. Riset oleh ahli komputer menunjukkan bahwa bahkan sanjungan dari benda tidak bergerak seperti komputer memberikan kita perasaan yang baik. Dengan demikian, jangan takut untuk memuji audiens. Jika kamu membuat mereka merasa spesial, audiens akan hangat kepadamu. Ketika audiens menyukaimu, kamu akan dilihat sebagai orang yang lebih dapat dipercaya, sehingga mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian. Lihat bagaimana Steve Jobs dengan sangat menguasai membuat audiensnya merasa spesial "Saya merasa terhormat bersama dengan anda hari ini untuk acara awal tahun dari salah satu universitas terbaik di dunia". Tip 4 Buka Dengan Sebuah Hook 035 Hook menarik pendengar, membuat mereka duduk dan mendengarkan. "Kenyataannya, saya tidak pernah lulus dari kuliah, dan ini yang paling dekat dengan acara wisuda yang pernah saya alami". Hook pembukaan yang digunakan Jobs sangat ampuh, karena itu relevan dan mengejutkan audiens. Di atas itu, terasa sisi humor dan gagah. Jika kamu diundang untuk berbicara di acara awal tahun Ivy Plus, apakah kamu akan membuka dengan fakta bahwa kamu tidak pernah lulus kuliah? Ketika kamu membuka dengan hook yang ampuh, kamu harus selalu membawakan apa yang dijanjikan dari hook atau poin itu kelanjutannya. Jika Jobs tidak memperluas hooknya dalam sisa pidatonya, maka pengaruh karismanya mungkin akan rusak. Perhatikan bagaimana Jobs terus menjatuhkan hook sepanjang presentasinya. Dia secara terus-menerus memberikan kilasan apa yang akan datang, menimbulkan rasa ingin tahu audiens. Berikut dua contohnya Saya DO dari kuliah setelah enam bulan pertama, namun tetap mampir selama 18 bulan berikutnya sebelum saya benar-benar keluar. Jadi mengapa saya DO? Itu dimulai sebelum saya lahir. Kami berkerja keras, dan dalam sepuluh tahun Apple telah bertumbuh dari hanya kami berdua di dalam garasi menjadi perusahaan dua miliar dollar dengan lebih dari sepuluh ribu karyawan. Kamu telah merilis kreasi terbaik kami, Macintosh, setahun lebih awal. Dan saya baru berumur tiga puluh. Dan kemudian saya dipecat". Tip 5 Bercerita 047 "Hari ini, saya ingin membagi tiga cerita dalam hidup saya. Itu saja. Bukan hal yang besar. Hanya tiga cerita." Jika kamu berencana untuk memegang perhatian audiens selama apapun, maka sebagian besar presentasimu harus terdiri dari cerita-cerita. Otak manusia berupaya keras untuk memproses data mentah. Menyampaikan fakta tanpa menunjukkan hubungan di antaranya bisa menghilangkan minat pendengar. Mereka akan berupaya keras untuk memperhatikan, dan itu bukanlah salah mereka. Kamu sedang mengharapkan mereka untuk berkerja terlalu keras, dan kamu membuat beban otakmu berlebih. Jadi mereka kehilangan energi mental untuk mengikuti apa yang sedang kamu katakan. Cerita membuat data mentah menjadi penuh arti. Cerita membangun koneksi di antara fakta-fakta. Ketika informasi ditanamkan dalam sebuah cerita, kita akan lebih mengingatnya. Sebagai mana yang ditulis oleh ahli teori komunikasi Nick Morgan "Jika...kamu membagikan cerita kepada audiens, kamu melompat tepat di bagian terdalam otak mereka, dimana emosi dan memori berkerja bersama, hippocampus dan amygdala. Mereka mendengar kata-katamu secara berbeda, karena mereka membandingkannya dengan cerita yang pernah mereka dengar sebelumnya dan menyamakannya dengan The Lord of the Rings, Iron Man 3, dan Bambi." Catatan Ingin mendapatkan tips seperti Jobs dalam bercerita? Maka periksa Pixar storytelling tweets. Tip 6 Gunakan Aturan Angka Tiga 047 Perhatikan bagaimana Jobs memecah pembicaraannya menjadi tiga cerita. Dia menggunakan "Aturan Angka Tiga". Ini adalah prinsip menulis yang digunakan dalam bercerita dan berbicara di depan umum. Aturan itu menyarankan bahwa hal-hal yang hadir dalam tiga lebih lucu, lebih memuaskan, dan lebih mudah diingat. Melihat kembali dalam sejarah kamu akan menemukan aturan ini dalam cerita dongeng tradisional Tiga Babi, Goldilocks dan Tiga Beruang dan sajak anak Tiga Tikus Buta. Itu juga dapat dilihat pada struktur tiga poin khotbah tradisional yang digunakan oleh pengkhotbah. Kamu dapat menggunakan keuntungan dari aturan angka tiga dengan membagikan tiga cerita seperti yang dilakukan Jobs membuat tiga poin untuk diingat audiens mendasarkan presentasi pada tiga obyek, warna, emosi, kejadian atau ide. Gunakan aturan angka tiga membantu mengatur presentasimu menjadi sebuah struktur yang alami. Tip 7 Ambil Risiko Menjadi Terbuka 241 "Itu cukup mengerikan pada awalnya, namun jika dilihat ke belakang itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat... Itu tidak benar-benar romantis. Saya tidak memiliki kamar asrama, jadi saya tidur di kamar teman. Saya menukar botol coke untuk uang lima sen yang bisa saya belikan makanan. Dan saya berjalan sejauh tujuh mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapatkan makanan yang enak di Kuil Hare Krishna." Jobs menunjukkan keberanian dengan berbicara tentang kesulitan yang diatasinya. Bersikap jujur membuatmu terbuka, dan menjadi terbuka adalah sebuah risiko. Ketika kamu memberikan presentasi, keterbukaan adalah sebuah risiko yang dapat membayar hasil yang besar. Semua cerita membutuhkan orang yang jahat untuk menciptakan konflik dan mempertahankan ketegangan. Hanya dengan mengatasi konflik ini pahlawan dalam cerita dapat menemukan karakter sejatinya. Penjahat tidak harus menjadi monster atau naga. Dalam cerita Jobs meninggalkan kampus, penjahatnya adalah bahaya yang mengintai di belakang layar dan kesulitan yang memaksanya melaluinya ketika dia membuat keputusan yang sulit untuk keluar. Berikutnya, penjahatnya adalah fakta bahwa dia dipecat dari pekerjaan impiannya di Apple — perusahaan yang diciptakannya. Dengan berbicara jujur tentang kesulitan ini, Jobs memegang perhatiannya audiensnya. Dia juga menggunakan ketegangan dalam cerita untuk menarik pelajaran bagi pendengarnya. Poin-poin yang dia buat mengalir secara langsung dari cerita-ceritanya. Pastikan cerita yang kamu bagikan memiliki konflik. Kamu akan memegang ketertarikan pendengar, dan mereka akan merasa lebih mudah mengingat poin-poin utamamu. Sebuah cerita tanpa konflik bukanlah sebuah cerita. Tip 8 Gunakan Frase "Marilah Saya Beri Sebuah Contoh" 328 Berikut adalah tip yang akan memaksamu untuk mencantumkan cerita - cerita dalam presentasimu. Jika bercerita bukanlah sesuatu yang kamu lakukan secara natural, maka ini adalah tempat terbaik untuk memulai. Ketika kamu membuat sebuah poin, akhiri dengan mengatakan "Saya akan memberikanmu sebuah contoh". Dengan cara itu, kamu memastikan masuk ke dalam detil sebuah cerita. Frase ini juga memiliki tujuan lain. Ini adalah sebuah mini-hook yang mengindikasikan ke audiens bahwa ada hal yang menarik. Itu adalah cara untuk mengatakan "Dengarkan teman-teman!" tanpa kelihatan dengan jelas. Jika kamu pernah memperhatikan kamu kehilangan perhatian terhadap audiens, ganti ke sebuah contoh. Tip 9 Buat Poin-Poinmu Mengarah 456 Barangkali kamu adalah seorang pencerita yang alami. Jika itu kamu, maka perhatianmu lebih ke mengarahkan ke poin atau membuat poin. Ketika kamu memberikan sebuah presentasi, orang ingin belajar sesuatu darimu. Kamu telah diberikan sebuah kesempatan untuk berbicara sehingga kamu dapat memberi kebijaksanaan kepada audiens. Bercerita adalah cara yang ampuh untuk melakukan ini, namun ceritamu akan lebih ampuh jika kamu menerangkan poin-poinnya. Kamu tidak harus menjadi terlalu jelas dalam membuat poin; kamu dapat mengalirkannya secara alami. Namun pastikan bahwa di akhir tiap cerita, kamu merangkum tujuan cerita itu. Jobs melakukan ini di akhir tiap ceritanya. Ini adalah pelajaran pertamanya "Kamu harus percaya pada sesuatu. Karena percaya bahwa titik-titik akan terhubung akan memberikanmu kepercayaan untuk mengikuti hatimu, bahkan ketika itu menjauhkanmu dari jalan yang biasa ditempuh, dan itu akan membuat semua perbedaannya". Tip 10 Latihan dan Persiapkan Dedikasi Jobs untuk menyempurnakan presentasinya adalah sebuah legenda. Dia akan menghabiskan berjam-jam atau berminggu-minggu di atas panggung menyempurnakan penyampaiannya. Dia akan memberikan pidato intisari Apple dari ingatannya. Dia akan beraksi di panggung, berjalan mundur dan maju, dan mencengkram audiens dengan kontak matanya. Persiapan berada di belakang presentasi terbaiknya. Namun di Acara Awal Tahun Stanford, Jobs membaca pidatonya dari catatan. Dia melihat ke bawah untuk membacanya, dan jarang membuat kontak mata dengan audiens. Bahkan salah satu presenter terbaik dunia, dalam memberikan presentasi paling menyentuh hati selama hidupnya, tidaklah sempurna. Ingatlah, belajar cara presentasi adalah sebuah perjalanan, dan kamu akan tumbuh setiap kali kamu berbicara di depan sebuah audiens. Tip 11 Satu Hal Lagi 1307 Dalam pembukaan pidatonya, Jobs menjelaskan bahwa dia akan membagikan tiga cerita. Namun setelah tiga ceritanya selesai, dia mengakhiri dengan membagikan cerita lainnya. Cerita ini menyimpulkan semua yang telah dia katakan sebelumnya dalam sebuah kemasan yang rapi dan mengesankan. Ini adalah trik menyimpan yang terbaik hingga saat terakhir. Jobs secara berulang melakukan ini selama pidato intisari Apple. Dia akan menunggu hingga momen dia tampaknya telah menyelesaikan presentasinya. Lalu dia akan berkata "Oh ya, masih ada satu hal lagi" yang pada titik itu dia akan memperkenalkan produk bintang, alasan utama pidato itu. Walaupun Jobs tidak selalu melakukan ini, itu menyuntikkan misteri ke dalam setiap pidato yang diberikannya. Akankah ada akhir yang mengejutkan? Audiens harus menunggu untuk mencari tahu. Teknik "satu hal lagi" juga membuatnya menyelesaikan pada dampak paling puncak, menjadikan pengenalan produk barunya mendapatkan dampak sebesar mungkin. Sumber Kredit Grafis Presentation didesain oleh Alexander Bickov dari Noun Project. Kacamata didesain oleh Thomas Hirter dari Noun Project.
QPZ2J.
  • uw9y6di0kw.pages.dev/257
  • uw9y6di0kw.pages.dev/398
  • uw9y6di0kw.pages.dev/272
  • uw9y6di0kw.pages.dev/202
  • uw9y6di0kw.pages.dev/235
  • uw9y6di0kw.pages.dev/382
  • uw9y6di0kw.pages.dev/361
  • uw9y6di0kw.pages.dev/305
  • pidato steve jobs di stanford university pada 2005