Untukmenemukan hidup yang optimal sekaligus bermakna (to live a full and meaningful life), apa yang diucapkan mendiang Steve Jobs boleh jadi sangat membantu. Dalam sebuah kuliah umum untuk para mahasiswa baru di Stanford University pada 12 Juni 2005, pendiri Apple Inc. itu mengungkapkan pernyataan di bawah ini
Baca Juga Butuh Slide Presentasi yang sudah jadi namun tetap bisa di-edit? Dapatkan di sini Berikut adalah pidato inspiratif Steve Jobs di Stanford University pada tahun 2005. Dalam pidato ini, kita akan belajar bagaimana mempersiapkan materi yang baik dalam sebuah presentasi atau pidato formal dan menyampaikannya dengan bahasa mudah. Silakan Anda saksikan terlebih dahulu video berikut sebelum membaca analisis lebih lanjut. Pembuka Rules of Three Salah satu teknik berbicara yang bisa membuat audiens fokus adalah membagi pembicaraan dalam 3 bagian. Dalam pidato ini, secara gamblang Steve Jobs menyampaikan, “Today I want to tell you three stories of my life. That’s it. No big deal. Just three stories.” Pembukaan ini begitu ringkas dan mempersiapkan audiens untuk mendengarkan apa tiga cerita yang akan disampaikan Steve Jobs selanjutnya. Kisah dan Cerita Dalam pidato ini, Steve Jobs menggunakan cerita atau kisah pribadinya. Memberikan pidato atau presentasi dengan kisah memudahkan seorang pembicara terhubung dengan audiensnya. Kita semua senang mendengarkan cerita. Bahkan audiens yang paling tidak perhatian pun akan mulai fokus ketika mendengarkan cerita. Isi Pidato Kisah Pertama Connecting The Dots Menghubungkan Titik-Titik Steve memulai cerita bagaimana dia dilahirkan dan diadopsi oleh keluarga sederhana. Bahkan ayah-ibu angkatnya bukanlah lulusan universitas namun mereka berjanji akan mengirim Steve untuk kuliah. Steve melanjutkan cerita bagaimana dia kuliah di Reed College dan belajar kaligrafi dan penggunaan font. Pada saat itu tidak ada hubungan langsung antara apa yang dia lakukan saat itu dengan apa hubungannya dengan pekerjaan di masa mendatang. “You have got to trust in something, your gut, destiny, life, karma, whatever. Believing that the dots will connect down the road will give you the confidence to follow your heart. Even when it leads you off the well worn path, and that will make all the difference.” Anda harus percaya pada sesuatu, keberanian takdir, kehidupan, karma atau apa saja. Percaya bahwa titik-titik tersebut akan berhubungan satu sama lain dan memberi Anda keyakinan untuk mengikuti kata hati. Meskipun hal itu akan membawa Anda ke jalur yang berbeda dari jalur yang banyak dilalui orang, dan itulah yang akan membuat sebuah perbedaan besar. Kisah Kedua Love and Loss Cinta dan Kehilangan Steve bercerita bagaimana dia membangun Apple dari garasi rumah bersama sahabat dekatnya menjadi perusahaan besar bernilai jutaan dolar. Ketika perusahaan semakin besar, Apple merekrut seseorang yang dianggap pantas untuk memimpin perusahaan. Awalnya semua berjalan baik sampai adanya perbedaan pandangan dan visi tentang masa depan perusahaan. Ternyata board of directors memihak pada pemimpin perusahaan tersebut dan Steve dipecat dari perusahaan yang dia dirikan. Bagaimana mungkin Anda dipecat dari perusahaan yang Anda dirikan sendiri? Inilah kehilangan terbesar dari Steve Jobs. Sesuatu yang dia buat dengan sungguh-sungguh hilang begitu saja. Namun satu hal yang tidak pernah hilang dia selalu mencintai apa yang dia kerjakan. Steve memulai kembali dari awal. Dia mendirikan NeXT kemudian Pixar yang menjadi studio animasi terbesar dunia dengan film fenomenal saat itu, “Toy Story”. Pada akhirnya NeXT dibeli oleh Apple dan Steve kembali ke perusahaan yang dia dirikan dan membangun Apple bangkit dari keterpurukan. Semua ini tidak akan terjadi jika dia tidak dipecat dari Apple. Sebab pada masa-masa itulah periode paling kreatif dia jalani. Hidup terkadang seperti pil yang sangat pahit namun diperlukan untuk menyembuhkan seorang pasien. “Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith. I’m convinced that the only things that kept me going was that I loved what I did. You’ve got to find what you love.” Kadangkala hidup sedemikian berat seperti batu yang menimpa kepala Anda. Jangan hilang keyakinan. Saya yakin yang membuat saya terus bertahan karena saya mencintai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. “And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle. As with all matters of the heart, you’ll know when you find it.” Satu-satunya cara untuk membuat kerja hebat adalah mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda belum menemukan, teruslah mencari. Jangan berpuas diri. Hati Anda akan mengetahuinya ketika Anda telah menemukannya. Kisah Ketiga Death Kematian Steve bercerita bagaimana dia menghadapi kematian ketika divonis menderita kanker pankreas yang tidak bisa disembuhkan. Dengan vonis tersebut Steve menjalani hari-harinya dengan berbuat yang terbaik setiap hari yang bisa dia lakukan. Setiap kali hendak bekerja Steve mengajukan pertanyaan, “Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya ingin melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Mengingat bahwa kita akan mati akan membantu untuk selalu membuat pilihan besar dalam hidup. “There is no reason not to follow your heart.” Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti hati Anda. “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become.” Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani kehidupan orang lain. Miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda. Mereka sedikit banyak sudah tahu akan menjadi siapa Anda nantinya. Penutup Steve menutup pidatonya dengan bercerita kisah di masa muda ketika dia dan teman-teman memilih sebuah kutipan dari majalah. Kutipan itu pula yang dia sampaikan buat seluruh mahasiswa Stanford yang baru lulus, “Stay Hungry, Stay Foolish”. Inilah “call to action” atau seruan yang diinginkan Steve Jobs agar diingat oleh audiens setelah pidatonya berakhir. Tetaplah merasa lapar dan bodoh, agar Anda terus belajar dan mencari sesuatu yang besar dan bermanfaat buat hidup Anda. Kesimpulan Pidato ini salah satu pidato sambutan terbaik yang paling banyak dikutip orang. Pesan-pesan yang disampaikan Steve Jobs begitu menggugah buat setiap orang terutama generasi muda agar selalu mengikuti kata hati, pantang menyerah, dan senantiasa bersungguh-sungguh untuk berbuat yang terbaik. Secara cerdas Steve Jobs menggunakan kisah dan membaginya dalam tiga bagian. Ini membuat audiens mudah memahami dan mengingat pesan yang hendak disampaikan. Menyampaikan pidato lewat kisah juga membuatnya lebih menarik dan terasa lebih pribadi. Sebagai penutup, ringkas pidato Anda dalam sebuah kalimat sederhana yang mudah diingat sebagai seruan akhir yang membuatnya terus dikenang oleh audiens. Download Buku “Presentasi Memukau” Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
- Цуφեςօтዝ ևվቾβ ոςըրуχи
- А ежօс
- Напуτኸдик ጭο ሆεጧ
- Θծሷпусл φαпрοж
- ሣοճутруւоξ к оկθዔαбо
- Αсиբэջիφ ጠεшеንፀգ
- Фат пዙቻ сло οչθጤኹслθկը
- ሴյեሯу рсэ иሸተзву
J | Steve Jobs' Commencement Speech at Stanford University Sebuah cerita lama sih, tapi masih pantas. untuk di angkat kembali karena banyak hal- hal bijak yang bisa kita dapati dari sini. Pidato lama Steve Jobs (pendiri dan CEO Apple) dalam acara "commencement speech" di hadapan. s (1955-2011)
Jakarta - Buku biografi Steve Jobs terbaru berjudul Becoming Steve Jobs The Evolution Of A Reckless Upstart Into A Visionary Leader menceritakan sejumlah hal yang belum diketahui yang bakal diluncurkan pada Selasa waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia ini memuat salah satu cerita tentang pidato Steve Jobs yang legendaris pada acara wisuda alumni Stanford University pada Steve Jobs nyaris batal menghadiri acara itu karena antara lain dia kehilangan kunci mobilnya sehingga tidak bisa berangkat. Dan saat akhirnya Steve berangkat dengan disupiri istrinya, Laurene Powell, dan diantar ketiga anaknya, mobil mereka dihentikan polisi wanita di kampus Stanford karena tidak menunjukkan kartu undangan."Padahal, itu adalah upacara wisuda satu-satunya yang mau Steve hadiri," kata Laurene dalam buku biografi tulisan Brent Schlender and Rick Tetzeli, dua wartawan penulis teknologi yang meliput Apple selama 25 tahun buku itu, Laurene bercerita bahwa ada sekitar 20 ribu tamu undangan yang telah hadir di Stanford University. Namun saat mobil meluncur mendekati lokasi gedung, seorang petugas perempuan menghentikan mobil tidak bisa lewat sini Bu. Anda harus parkir di SMU Palo Alto, jalannya lewat El Camino. Parkir tamu di sana karena parkir di sini sudah penuh."Laurene"Tidak, tidak, tidak. Kami ini undangan tapi surat undangannya hilang."Petugas itu lalu menatap Laurene dengan setengah Laurene "Anda tidak mengerti. Saya datang bersama pembicara utama acara wisuda itu. Dia di mobil ini. Bener kok!"Petugas itu lalu menunduk dan menengok ke dalam mobil. Si petugas melihat ada tiga anak kecil duduk di kursi belakang, seorang perempuan berambut pirang dan berpakaian elegan di belakang sopir, serta seorang pria dewasa memakai pakaian kasual kaos dan bercelana jeans. Tidak terlihat si pembicara, yang seharusnya berpakaian formal untuk acara sepenting dipangkuan si lelaki itu ada beberapa lembar kertas berisi coretan pidato. Steve, yang mengenakan kaos, bercelana jeans dan berkaca mata bundar tanpa bingkai itu, menatap tenang ke atas ke arah si petugas. Petugas itu lalu mundur selangkah sambil melipat kedua tangannya tanda tidak percaya pada penjelasan Laurene tadi. "Yang benar? Yang mana orangnya?"Pertanyaan ini sontak membuat Laurene dan ketiga anaknya tertawa terpingkal-pingkal. Dengan santainya, Steve Jobs mengacungkan tangan. "Benar kok. Saya pembicaranya."FAST COMPANY BUDI RIZA
translation by you can also view the original English article Steve Jobs dikenal luas sebagai salah satu komunikator terhebat di masa kita. Jutaan orang di seluruh dunia akan menonton presentasinya untuk Apple. Kehadirannya yang menawan mengeluarkan karisma. Untuk cakupan yang luas, gayanya yang menarik bukanlah sesuatu yang dibawa Jobs sejak lahir. Itu adalah skill yang dia pelajari. Dengan berpegang akan hal itu, apa yang dapat kita pelajari dari cara Steve Jobs memberikan presentasi? Mari mulai dengan dirimu. Saya berasumsi kamu cukup percaya diri di depan keramaian jika tidak, cek Panduan Memulai Presentasi. Kamu memberikan presentasi yang layak, namun kamu berarap sebuah penampilan panggung yang lebih besar. Kamu senang dikenal sebagai seseorang dengan faktor x. Kamu ingin memberikan presentasi yang membuat audiens berkata "wow!" dan menyediakan mereka sebuah peluang untuk melihat dunia dari sudut pandangmu. Jika ini adalah kamu, kamu siap untuk belajar dari Steve Jobs. Steve Jobs pernah ditanya apa yang dia pikirkan tentang fakta bahwa software iTunes begitu populer dengan pengguna sistem operasi saingan Apple, Windows. Jobs menjawab "seperti memberikan segelas air es kepada seseorang di neraka". Dengan kita lain, pengguna Windows menyadari pendekatan Apple terhadap desain software sangat menyegarkan pada tingkat ekstrim. Kita hidup di dalam dunia dimana presentasi bisnis seringkali lunak, tidak menginspirasi dan kurang gairah. Dalam dunia ini, gaya presentasi Jobs menyegarkan seperti halnya software iTunes bagi pengguna Windows. Mari kita pelajari air yang menyegarkan ini. Sebagai studi kasus, kita akan melihat Jobs pada Acar Awal Tahun 2005 di Stanford University, Bagaimana menjalani hidup sebelum kamu mati, yang tersedia di YouTube. Apa yang dapat kita pelajari dari cara Jobs presentasi? Tip 1 Berpakaian Yang Pantas Untuk Acaranya 015 Gaya khas Steve Jobs adalah menggunakan sebuah sweater berleher tinggi warna hitam. Dia menggunakannya setiap hari dan dimanapun. Dalam kebanyakan situasi, itu pantas. Namun untuk Acara Awal Tahun Stanford, Jobs mengenakan regalia akademik tradisional. Ini adalah pakaian yang pantas untuk pidato akademik formal. Menggunakan apa yang pantas bukan hanya tentang mematuhi norma sosial. Apa yang kamu kenakan akan berdampak pada bagaimana audiens melihatmu, dan tingkat perhatian yang mereka berikan pada presentasimu. Sebagai tambahan, pakaian yang kamu kenakan akan mempengaruhi bagaimana kamu melihat dirimu sendiri. Berpakaian dengan pantas akan memberikanmu peningkatan rasa percaya diri dan menambahkan karisma dan penampilan panggung. Tip 2 Tegas Dengan Jeda Waktu 020-026 ketika kamu berada di atas panggung dan adrenalin sedang mengalir, sangat menggoda untuk terburu-buru melakukan presentasi. Kamu ingin mencapai garis finish secepat mungkin. Dengan demikian, kamu jarang berhenti untuk memberi jeda. Dengan berbicara tanpa jeda, kamu gagal memberikan ruang bagi audiens untuk merefleksikan pada kata-katamu. Kamu tidak akan pernah melihat kesalahan itu dari Steve Jobs. Jobs mengetahui bahwa keheningan membangun ketegangan dan meningkatkan antisipasi. Setelah dia berterima kasih kepada audiens Stanford atas sambutan hangat mereka, perhatikan bagaimana Job terus diam sejenak bahkan setelah tepuk tangan berhenti. Keheningannya tampak satu atau dua detik terlalu lama. Ini menciptakan sebuah rasa tegang yang meningkat. Setiap orang menonton dalam diam menunggunya bicara. Dia hanya mengucapkan dua kata sejauh ini, dan dia sudah menangkap audiens dalam mantranya. Jobs tidak hanya menggunakan jeda untuk efek yang bagus. Dia juga berbicara pada ritme yang tetap, dan melafalkan kata-katanya dengan hati-hati. Berbicara dengan lambat membuat audiens lebih tertarik dalam apa yang akan kamu katakan. Dengan tidak terburu-buru, kamu menunjukkan bahwa kamu orang yang percaya diri. Kamu orang yang layak untuk didengar. Tip 3 Buat Audiens Merasa Spesial 026 Sifat manusia mencatat bahwa pujian membuat kita merasa lebih baik, bahkan ketika itu tidak ditujukan secara pribadi. Riset oleh ahli komputer menunjukkan bahwa bahkan sanjungan dari benda tidak bergerak seperti komputer memberikan kita perasaan yang baik. Dengan demikian, jangan takut untuk memuji audiens. Jika kamu membuat mereka merasa spesial, audiens akan hangat kepadamu. Ketika audiens menyukaimu, kamu akan dilihat sebagai orang yang lebih dapat dipercaya, sehingga mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian. Lihat bagaimana Steve Jobs dengan sangat menguasai membuat audiensnya merasa spesial "Saya merasa terhormat bersama dengan anda hari ini untuk acara awal tahun dari salah satu universitas terbaik di dunia". Tip 4 Buka Dengan Sebuah Hook 035 Hook menarik pendengar, membuat mereka duduk dan mendengarkan. "Kenyataannya, saya tidak pernah lulus dari kuliah, dan ini yang paling dekat dengan acara wisuda yang pernah saya alami". Hook pembukaan yang digunakan Jobs sangat ampuh, karena itu relevan dan mengejutkan audiens. Di atas itu, terasa sisi humor dan gagah. Jika kamu diundang untuk berbicara di acara awal tahun Ivy Plus, apakah kamu akan membuka dengan fakta bahwa kamu tidak pernah lulus kuliah? Ketika kamu membuka dengan hook yang ampuh, kamu harus selalu membawakan apa yang dijanjikan dari hook atau poin itu kelanjutannya. Jika Jobs tidak memperluas hooknya dalam sisa pidatonya, maka pengaruh karismanya mungkin akan rusak. Perhatikan bagaimana Jobs terus menjatuhkan hook sepanjang presentasinya. Dia secara terus-menerus memberikan kilasan apa yang akan datang, menimbulkan rasa ingin tahu audiens. Berikut dua contohnya Saya DO dari kuliah setelah enam bulan pertama, namun tetap mampir selama 18 bulan berikutnya sebelum saya benar-benar keluar. Jadi mengapa saya DO? Itu dimulai sebelum saya lahir. Kami berkerja keras, dan dalam sepuluh tahun Apple telah bertumbuh dari hanya kami berdua di dalam garasi menjadi perusahaan dua miliar dollar dengan lebih dari sepuluh ribu karyawan. Kamu telah merilis kreasi terbaik kami, Macintosh, setahun lebih awal. Dan saya baru berumur tiga puluh. Dan kemudian saya dipecat". Tip 5 Bercerita 047 "Hari ini, saya ingin membagi tiga cerita dalam hidup saya. Itu saja. Bukan hal yang besar. Hanya tiga cerita." Jika kamu berencana untuk memegang perhatian audiens selama apapun, maka sebagian besar presentasimu harus terdiri dari cerita-cerita. Otak manusia berupaya keras untuk memproses data mentah. Menyampaikan fakta tanpa menunjukkan hubungan di antaranya bisa menghilangkan minat pendengar. Mereka akan berupaya keras untuk memperhatikan, dan itu bukanlah salah mereka. Kamu sedang mengharapkan mereka untuk berkerja terlalu keras, dan kamu membuat beban otakmu berlebih. Jadi mereka kehilangan energi mental untuk mengikuti apa yang sedang kamu katakan. Cerita membuat data mentah menjadi penuh arti. Cerita membangun koneksi di antara fakta-fakta. Ketika informasi ditanamkan dalam sebuah cerita, kita akan lebih mengingatnya. Sebagai mana yang ditulis oleh ahli teori komunikasi Nick Morgan "Jika...kamu membagikan cerita kepada audiens, kamu melompat tepat di bagian terdalam otak mereka, dimana emosi dan memori berkerja bersama, hippocampus dan amygdala. Mereka mendengar kata-katamu secara berbeda, karena mereka membandingkannya dengan cerita yang pernah mereka dengar sebelumnya dan menyamakannya dengan The Lord of the Rings, Iron Man 3, dan Bambi." Catatan Ingin mendapatkan tips seperti Jobs dalam bercerita? Maka periksa Pixar storytelling tweets. Tip 6 Gunakan Aturan Angka Tiga 047 Perhatikan bagaimana Jobs memecah pembicaraannya menjadi tiga cerita. Dia menggunakan "Aturan Angka Tiga". Ini adalah prinsip menulis yang digunakan dalam bercerita dan berbicara di depan umum. Aturan itu menyarankan bahwa hal-hal yang hadir dalam tiga lebih lucu, lebih memuaskan, dan lebih mudah diingat. Melihat kembali dalam sejarah kamu akan menemukan aturan ini dalam cerita dongeng tradisional Tiga Babi, Goldilocks dan Tiga Beruang dan sajak anak Tiga Tikus Buta. Itu juga dapat dilihat pada struktur tiga poin khotbah tradisional yang digunakan oleh pengkhotbah. Kamu dapat menggunakan keuntungan dari aturan angka tiga dengan membagikan tiga cerita seperti yang dilakukan Jobs membuat tiga poin untuk diingat audiens mendasarkan presentasi pada tiga obyek, warna, emosi, kejadian atau ide. Gunakan aturan angka tiga membantu mengatur presentasimu menjadi sebuah struktur yang alami. Tip 7 Ambil Risiko Menjadi Terbuka 241 "Itu cukup mengerikan pada awalnya, namun jika dilihat ke belakang itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat... Itu tidak benar-benar romantis. Saya tidak memiliki kamar asrama, jadi saya tidur di kamar teman. Saya menukar botol coke untuk uang lima sen yang bisa saya belikan makanan. Dan saya berjalan sejauh tujuh mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapatkan makanan yang enak di Kuil Hare Krishna." Jobs menunjukkan keberanian dengan berbicara tentang kesulitan yang diatasinya. Bersikap jujur membuatmu terbuka, dan menjadi terbuka adalah sebuah risiko. Ketika kamu memberikan presentasi, keterbukaan adalah sebuah risiko yang dapat membayar hasil yang besar. Semua cerita membutuhkan orang yang jahat untuk menciptakan konflik dan mempertahankan ketegangan. Hanya dengan mengatasi konflik ini pahlawan dalam cerita dapat menemukan karakter sejatinya. Penjahat tidak harus menjadi monster atau naga. Dalam cerita Jobs meninggalkan kampus, penjahatnya adalah bahaya yang mengintai di belakang layar dan kesulitan yang memaksanya melaluinya ketika dia membuat keputusan yang sulit untuk keluar. Berikutnya, penjahatnya adalah fakta bahwa dia dipecat dari pekerjaan impiannya di Apple — perusahaan yang diciptakannya. Dengan berbicara jujur tentang kesulitan ini, Jobs memegang perhatiannya audiensnya. Dia juga menggunakan ketegangan dalam cerita untuk menarik pelajaran bagi pendengarnya. Poin-poin yang dia buat mengalir secara langsung dari cerita-ceritanya. Pastikan cerita yang kamu bagikan memiliki konflik. Kamu akan memegang ketertarikan pendengar, dan mereka akan merasa lebih mudah mengingat poin-poin utamamu. Sebuah cerita tanpa konflik bukanlah sebuah cerita. Tip 8 Gunakan Frase "Marilah Saya Beri Sebuah Contoh" 328 Berikut adalah tip yang akan memaksamu untuk mencantumkan cerita - cerita dalam presentasimu. Jika bercerita bukanlah sesuatu yang kamu lakukan secara natural, maka ini adalah tempat terbaik untuk memulai. Ketika kamu membuat sebuah poin, akhiri dengan mengatakan "Saya akan memberikanmu sebuah contoh". Dengan cara itu, kamu memastikan masuk ke dalam detil sebuah cerita. Frase ini juga memiliki tujuan lain. Ini adalah sebuah mini-hook yang mengindikasikan ke audiens bahwa ada hal yang menarik. Itu adalah cara untuk mengatakan "Dengarkan teman-teman!" tanpa kelihatan dengan jelas. Jika kamu pernah memperhatikan kamu kehilangan perhatian terhadap audiens, ganti ke sebuah contoh. Tip 9 Buat Poin-Poinmu Mengarah 456 Barangkali kamu adalah seorang pencerita yang alami. Jika itu kamu, maka perhatianmu lebih ke mengarahkan ke poin atau membuat poin. Ketika kamu memberikan sebuah presentasi, orang ingin belajar sesuatu darimu. Kamu telah diberikan sebuah kesempatan untuk berbicara sehingga kamu dapat memberi kebijaksanaan kepada audiens. Bercerita adalah cara yang ampuh untuk melakukan ini, namun ceritamu akan lebih ampuh jika kamu menerangkan poin-poinnya. Kamu tidak harus menjadi terlalu jelas dalam membuat poin; kamu dapat mengalirkannya secara alami. Namun pastikan bahwa di akhir tiap cerita, kamu merangkum tujuan cerita itu. Jobs melakukan ini di akhir tiap ceritanya. Ini adalah pelajaran pertamanya "Kamu harus percaya pada sesuatu. Karena percaya bahwa titik-titik akan terhubung akan memberikanmu kepercayaan untuk mengikuti hatimu, bahkan ketika itu menjauhkanmu dari jalan yang biasa ditempuh, dan itu akan membuat semua perbedaannya". Tip 10 Latihan dan Persiapkan Dedikasi Jobs untuk menyempurnakan presentasinya adalah sebuah legenda. Dia akan menghabiskan berjam-jam atau berminggu-minggu di atas panggung menyempurnakan penyampaiannya. Dia akan memberikan pidato intisari Apple dari ingatannya. Dia akan beraksi di panggung, berjalan mundur dan maju, dan mencengkram audiens dengan kontak matanya. Persiapan berada di belakang presentasi terbaiknya. Namun di Acara Awal Tahun Stanford, Jobs membaca pidatonya dari catatan. Dia melihat ke bawah untuk membacanya, dan jarang membuat kontak mata dengan audiens. Bahkan salah satu presenter terbaik dunia, dalam memberikan presentasi paling menyentuh hati selama hidupnya, tidaklah sempurna. Ingatlah, belajar cara presentasi adalah sebuah perjalanan, dan kamu akan tumbuh setiap kali kamu berbicara di depan sebuah audiens. Tip 11 Satu Hal Lagi 1307 Dalam pembukaan pidatonya, Jobs menjelaskan bahwa dia akan membagikan tiga cerita. Namun setelah tiga ceritanya selesai, dia mengakhiri dengan membagikan cerita lainnya. Cerita ini menyimpulkan semua yang telah dia katakan sebelumnya dalam sebuah kemasan yang rapi dan mengesankan. Ini adalah trik menyimpan yang terbaik hingga saat terakhir. Jobs secara berulang melakukan ini selama pidato intisari Apple. Dia akan menunggu hingga momen dia tampaknya telah menyelesaikan presentasinya. Lalu dia akan berkata "Oh ya, masih ada satu hal lagi" yang pada titik itu dia akan memperkenalkan produk bintang, alasan utama pidato itu. Walaupun Jobs tidak selalu melakukan ini, itu menyuntikkan misteri ke dalam setiap pidato yang diberikannya. Akankah ada akhir yang mengejutkan? Audiens harus menunggu untuk mencari tahu. Teknik "satu hal lagi" juga membuatnya menyelesaikan pada dampak paling puncak, menjadikan pengenalan produk barunya mendapatkan dampak sebesar mungkin. Sumber Kredit Grafis Presentation didesain oleh Alexander Bickov dari Noun Project. Kacamata didesain oleh Thomas Hirter dari Noun Project.QPZ2J.