Pelakukejahatan yang ingin mencuri data dan mengganggu operasi dapat menyerang dari berbagai vektor yang menargetkan beberapa lapisan dan komponen sistem. Di dunia dengan ancaman keamanan siber yang terus berkembang, terdapat kerentanan baru yang diidentifikasi secara berkala - di samping risiko kerentanan lainnya yang tidak teridentifikasi.
Evan Porter Artikel ini berisi Apa Saja Berbagai Jenis Ransomware? Crypto Ransomware Locker Ransomware Scareware Doxware Bagaimana Ransomware Menerobos Komputer Anda? 4 Cara Sederhana untuk Mencegah Serangan Ransomware di Tahun 2023 Instal Antivirus Terbaik yang Dilengkapi Perlindungan Ransomware Selalu Mutakhirkan Antivirus Anda, Dan Semua Perangkat Lunak Serta Sistem Penting Lainnya, Setiap Saat Cadangkan Data Terpenting Anda Di Jaringan Atau Perangkat Terpisah Pencadangan Dingin Cerdaslah Secra Online Dan Cegah Ransomware Sejak Awal Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Komputer Anda Terinfeksi Ransomware Putuskan Sambungan Dari Jaringan Untuk Melindungi Komputer Lain Hapus Ransomware Cari Kunci Dekripsi Online Hubungi Profesional Dan Mungkin Penegak Hukum Bangun Pertahanan yang Tangguh Ada puluhan jenis malware dan virus, yang semuanya berbahaya, meskipun caranya berlainan. Beberapa di antaranya memasukkan iklan yang mencurigakan secara paksa ke peramban web, yang lainnya mencuri informasi pribadi Anda, dan yang lainnya lagi diam-diam berjalan di latar belakang tanpa Anda sadari. Dalam beberapa tahun terakhir, salah satu bentuk malware yang paling jahat dan berbahaya sudah meningkat aktivitasnya Ransomware. Ransomware adalah jenis malware tertentu yang menuntut tebusan finansial dari korban dengan cara mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting. Konsekuensi dari serangan ransomware bisa menjadi bencana, dan sulit ditangani setelah komputer Anda terinfeksi. Mencegah serangan adalah strategi yang lebih efektif. Inilah panduan dari kami terkait ransomware, cara mencegahnya, dan apa yang harus dilakukan jika komputer dan data Anda telah disusupi. Apa Saja Berbagai Jenis Ransomware? Ransomware adalah istilah umum yang mencakup banyak jenis malware. Tetapi semuanya punya satu kesamaan mengancam Anda atau data Anda dalam rangka meminta tebusan. Berikut ini beberapa jenis ransomware yang perlu diperhatikan Crypto Ransomware Jenis ransomware khusus ini merayapi melalui komputer atau jaringan, secara khusus mencari data yang menurutnya mungkin penting. Dia mengumpulkan dokumen seperti teks, spreadsheet, gambar, PDF, dan lainnya untuk dienkripsi. Biasanya, sisa data Anda tidak akan terpengaruh dan Anda masih bisa menggunakan komputer. Namun, data yang dienkripsi tidak akan bisa diakses dan malware akan berusaha memaksa Anda untuk membayar uang tebusan untuk membukanya. Kebanyakan ransomware menuntut antara 200 sampai 900 dolar dari korbannya. Jika tebusan tidak dibayarkan dalam waktu 48-72 jam, data biasanya akan dihapus selamanya. Locker Ransomware Locker ransomware tidak membeda-bedakan apa yang dikuncinya. Setelah memasuki komputer, semuanya terkunci! Jika Anda tidak bisa masuk ke komputer atau menggunakannya untuk tugas-tugas dasar tanpa melihat pesan tebusan yang mengancam, Anda mungkin telah terinfeksi oleh locker ransomware. Scareware Seperti locker ransomware, scareware kerap kali akan membatasi semua akses ke komputer dan data Anda. Perbedaannya adalah bahwa scareware mencoba beragam taktik untuk memaksa Anda membayar tebusan. Anda mungkin melihat jendela pop up yang diduga sedang “memindai” komputer untuk mendeteksi masalah. Dia tentu saja akan menemukan beberapa masalah dan menawari Anda untuk “memperbaikinya” — dengan harga yang lumayan besar. Anda tidak akan bisa menyingkirkan pesan tersebut atau terus menggunakan komputer sebelum membayar uang tebusan. Doxware Sebagai satu bentuk ransomware yang menyebalkan, doxware bukan hanya konten yang menghapus atau membatasi akses ke data Anda. Dia mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif, seperti merusak foto atau video, informasi identifikasi pribadi, atau data keuangan, secara publik di Internet jika tebusan tidak dibayarkan. Doxware dapat sangat menghancurkan bagi bisnis maupun individu. Bagaimana Ransomware Menerobos Komputer Anda? Biasanya, peretas menyasar korban yang, menurutnya, bersedia membayar tebusan dan mendapatkan kembali data mereka dengan cepat. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan besar termasuk rumah sakit besar dan bahkan Sony Pictures sudah menjadi sasaran. Tetapi hampir semua orang bisa menjadi korban serangan ransomware, dan biasanya terjadi dengan salah satu dari dua cara Pertama, Anda mengunduh ransomware yang tersamarkan sebagai lampiran email. Pixabay Pernahkah Anda menerima email dari seseorang yang tidak Anda kenal, yang disertai lampiran samar yang dinamai misalnya “Invoice”? Kerap kali, pesan-pesan aneh tersebut adalah ransomware atau serangan malware lainnya yang menyamar dikenal sebagai Trojan. Email tersebut bahkan mungkin berasal dari seseorang yang Anda kenal, tetapi lampiran yang tampak tidak berbahaya itu mungkin virus yang menunggu untuk menginfeksi komputer Anda segera setelah Anda unduh. Kedua, peretas mengeksploitasi celah dalam pertahanan komputer. Exploitasi memanfaatkan kerentanan atau kesalahan dalam kode program komputer atau sistem operasi. Peretas bisa menemukan, misalnya, kerentanan di versi Windows terbaru yang memungkinkan dia menyelinap lewat pintu belakang PC Anda dan menginstal malware di mesin Anda. Eksploitasi yang diketahui adalah masalah terkait perangkat lunak yang telah ditemukan dan, biasanya, ditambal dengan pembaruan keamanan. Eksploitasi yang tidak diketahui belum dipublikasikan dan menjadi “serangan zero-day,” atau serangan malware pertama dari jenisnya. 4 Cara Sederhana untuk Mencegah Serangan Ransomware di Tahun 2023 Serangan Ransomware terdengar sangat menakutkan, dan bisa sangat merugikan kala terjadi. Tetapi mencegahnya biasanya sederhana kalau Anda sudah menyusun rencana di awal. Berikut ini tips utama kami untuk membuat Anda tetap aman dari ransomware Instal Antivirus Terbaik yang Dilengkapi Perlindungan Ransomware Menjalankan pemindaian virus sesekali itu ide yang bagus, tetapi memasang garis pertahanan pertama yang kokoh di komputer itu lebih baik lagi. Program antivirus terbaik dewasa ini dilengkapi beragam jenis perlindungan ransomware, termasuk pertahanan proaktif melawan serangan zero-day dan kadang-kadang folder terenkripsi khusus di mana Anda bisa menyimpan data terpenting Anda agar aman dari peretas. Selalu Mutakhirkan Antivirus Anda, Dan Semua Perangkat Lunak Serta Sistem Penting Lainnya, Setiap Saat Sejumlah program antivirus memiliki pembaruan otomatis, sedangkan yang lainnya tidak. Bagaimana pun, sebaiknya Anda pastikan Anda sudah menginstal semua versi terbaru, definisi virus, dan tambalan yang dikirimkan penyedia Anda untuk tetap siap. Anda juga harus memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak penting lainnya secara teratur. Biasanya, versi atau tambalan baru berisi pembaruan keamanan penting yang tidak ingin Anda abaikan. Cadangkan Data Terpenting Anda Di Jaringan Atau Perangkat Terpisah Pencadangan Dingin Jika ransomware benar-benar menembus pertahanan dan menginfeksi komputer, Anda bisa mengurangi dampaknya dengan membuat cadangan data secara terpisah. Cadangan cloud sangat bagus dan bisa nyaman, tetapi idealnya Anda perlu membuat “pencadangan dingin” dari file-file terpenting Anda. Itu berarti menyimpannya di USB atau hard drive yang Anda simpan terpisah dan terputus dari komputer dan jaringan Anda. Dengan cara ini, kalau Anda kehilangan file-file itu akibat serangan ransomware, Anda bisa dengan mudah memulihkannya. Cerdaslah Secra Online Dan Cegah Ransomware Sejak Awal Bahwa ransomware masuk lewat pintu belakang ke PC Anda itu satu hal, sedangkan membuka pintu depan dan memasukannya, itu persoalan lain! Selalu praktikkan perilaku online yang aman demi menghindari virus dan malware lainnya. Artinya Hindari situs web yang mencurigakan dan tidak dapat dipercaya Hanya unduh perangkat lunak, aplikasi, dan media dari marketplace resmi Jangan pernah mengunduh lampiran email kecuali Anda tahu isinya dan siapa pengirimnya Apa Yang Harus Dilakukan Kalau Komputer Anda Terinfeksi Ransomware Tidak seperti sepupu malware-nya, adware, dan worm komputer, ransomware terkenal sulit untuk diatasi begitu dia menguasai file Anda. Jika Anda terinfeksi, kecil sekali kemungkinannya bagi Anda untuk mendapatkan kembali data Anda tanpa membayar uang tebusan. Namun, mayoritas ahli menyarankan agar tidak membayar uang tebusan. Inilah alasannya Pertama, dengan berhasil menerima uang tebusan, penjahat terdorong untuk melanjutkan penipuannya Kedua, tidak ada jaminan bahwa dengan dibayarnya tebusan maka file-file Anda akan kembali Tetapi, bila data Anda sangat penting atau sensitif, sepenuhnya terserah Anda. Banyak kasus yang terjadi dan didokumentasikan di mana korban membayar tebusan, lalu menerima datanya yang kembali utuh. Meskipun demikian, ada beberapa teknik lain yang bisa Anda coba sebelum Anda menyerah pada penyerang atau merelakan hilangnya data Anda. Putuskan Sambungan Dari Jaringan Untuk Melindungi Komputer Lain Bahwa ransomware menyebar ke komputer lain di jaringan Anda atau Anda mendapatkan file yang Anda simpan di perangkat yang terhubung ke jaringan terpisah, itu benar-benar hal terakhir dan sebisa mungkin Anda hindari. Nonaktifkan koneksi jaringan Anda begitu Anda melihat peringatan ransomware. Hapus Ransomware Menjelajahi komputer dan mengenkripsi file membutuhkan waktu, jadi Anda perlu menghapus ransomware secepat mungkin untuk meminimalkan kerusakan. Bila Anda punya antivirus yang kuat di komputer, hal ini tentunya mudah. Kalau tidak, Anda bisa mencoba salah satu pilihan gratis terbaik untuk perbaikan cepat. Namun, dengan dihapusnya malware, file Anda tidak serta merta terbebas. Cari Kunci Dekripsi Online Untungnya, ada komunitas besar yang diisi para peretas baik dan ahli keamanan dunia maya yang bekerja keras untuk memecahkan jenis ransomware terbaru. Gunakan alat seperti Crypto Sheriff untuk menentukan jenis apa yang sudah menginfeksi komputer Anda, dan jelajahi sumber daya seperti “No More Ransom” untuk mencari tahu apakah kunci dekripsinya sudah dibuat. Jika Anda sudah diserang oleh jenis ransomware yang umum, ada kemungkinan seseorang akan memecahkannya dan Anda mungkin bisa memulihkan file Anda. Hubungi Profesional Dan Mungkin Penegak Hukum Kalau Anda masih belum bisa memulihkan file atau akses sistem dan Anda sangat membutuhkannya, Anda mungkin bisa memanggil seorang profesional. Coba toko reparasi komputer lokal atau Geek Squad — seringkali mereka memiliki layanan antivirus atau ransomware, dan mungkin bisa membantu. Anda juga harus melaporkan serangan ransomware ke polisi setempat atau FBI, yang melacak serangan dunia maya melalui Pusat Pengaduan Kejahatan Internetnya. Bangun Pertahanan yang Tangguh Dua hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari serangan ransomware adalah Terapkan penanganan email, unduhan, dan perilaku menjelajah internet yang aman Instal antivirus papan atas Serangan Ransomware bisa sangat menghancurkan, dan sayangnya, bisa teramat sulit untuk mendapatkan kembali file atau akses komputer begitu malware berhasil menguasainya. Itu sebabnya melakukan persiapan di awal merupakan keputusan terbaik yang bisa Anda ambil. Tentang Penulis Evan Porter Blogger di bidang teknologi, menyukai gawai, suka mengatasi persoalan terkait teknologi di rumah Tentang Penulis Evan adalah seorang penulis dengan pengalaman publikasi digital lebih dari satu dasawarsa. Dia juga membuat blog, menyukai gawai, dan mengatasi persoalan terkait teknologi di rumahnya.
Ransomwareadalah salah satu jenis Malware yang digunakan peretas guna mengenkripsi data korban kemudian meminta uang tebusan untuk memulihkannya. Virus Ransomware memiliki banyak jenis, tergantung pada target dan cara kerjanya. Biasanya, peretas menginginkan pembayaran dengan mata uang kripto agar tidak terlacak. Laura KlusaitÄ—.
Ransomware adalah jenis malware yang menghancurkan sistem dan mengenkripsi data pengguna. Serangan ransomware telah menjadi ancaman keamanan siber yang semakin umum di dunia teknologi. Serangan ini dapat menyebabkan bisnis atau organisasi yang terpengaruh ditutup. Pada artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang serangan ransomware, jenisnya, cara kerjanya, dan cara menghindarinya. Apa Itu Ransomware?Sejarah Serangan RansomwareJenis-Jenis RansomwareEncrypting RansomwareLocker RansomwareScarewareMobile RansomwareDDoS RansomwareLeakwareCara Kerja RansomwareCara Menghindari Serangan Ransomware1. Hindari membuka email atau tautan yang mencurigakan2. Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak secara teratur3. Gunakan perangkat lunak keamanan yang kuat4. Buat cadangan data secara teratur5. Tingkatkan kesadaran keamanan6. Gunakan sandi yang kuat dan unikApa Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Serangan Ransomware?Kesimpulan Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk memaksa pengguna membayar uang tebusan dengan mengenkripsi data penting dan mengancam akan menghancurkannya jika mereka tidak membayar uang tebusan. Serangan ransomware dapat memengaruhi bisnis, organisasi, dan individu. Sejarah Serangan Ransomware Serangan ransomware pertama kali dilaporkan pada tahun 1989 ketika Dr Joseph Popp mengembangkan program yang disebut AIDS Trojan. Program ini menawarkan pengujian AIDS gratis tetapi mengunci sistem pengguna dan menuntut uang tebusan sebesar $189. Popp akhirnya ditangkap dan dihukum. Pada tahun 2005, serangan ransomware mulai menjadi lebih terorganisir dan canggih dengan diperkenalkannya program Gpcode, yang mengunci data pengguna dengan algoritme enkripsi yang kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan ransomware telah menjadi ancaman yang semakin umum dan merugikan organisasi di seluruh dunia. Jenis-Jenis Ransomware Ransomware adalah salah satu ancaman siber yang paling berbahaya dan ada beberapa jenis ransomware yang dapat merusak data dan sistem pengguna. Berikut adalah beberapa jenis ransomware yang biasa digunakan oleh para pelaku serangan siber Encrypting Ransomware Encrypting ransomware adalah salah satu jenis ransomware yang paling umum. Ransomware jenis ini menggunakan enkripsi untuk mengunci file korban sehingga tidak dapat diakses kecuali memiliki kunci dekripsi yang benar. Pelaku akan meminta tebusan kepada korban untuk memberikan kunci dekripsi. Bergantung pada jenis ransomware, korban dapat membayar uang tebusan dalam mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum. Pelaku akan memberikan petunjuk kepada korban tentang cara membayar uang tebusan dan mendapatkan kunci dekripsi. Encrypting ransomware dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti email spam, website yang terinfeksi, dan kit eksploitasi. Oleh karena itu, pengguna harus tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dari serangan ransomware. Locker Ransomware Locker ransomware adalah jenis ransomware lain yang juga cukup populer. Ransomware jenis ini tidak menggunakan enkripsi untuk mengunci file, melainkan mengunci akses ke sistem atau perangkat yang terinfeksi. Pelaku akan menampilkan pesan yang meminta tebusan kepada korban untuk membuka kunci akses. Locker ransomware dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti email phishing, website yang terinfeksi, atau exploit kit. Pelaku dapat meminta uang tebusan dalam mata uang kripto atau kartu hadiah. Scareware Scareware adalah jenis ransomware yang mengancam pengguna dan memaksa mereka membayar uang tebusan. Scareware sering muncul sebagai pesan palsu atau pop-up yang menunjukkan bahwa sistem pengguna terinfeksi virus atau malware dan meminta pengguna untuk mengunduh atau membeli perangkat lunak keamanan yang tidak mengandung malware apa pun. Scareware dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti website yang terinfeksi, iklan palsu, atau email phishing. Scareware juga dapat disertakan dengan perangkat lunak atau aplikasi gratis yang diunduh dari internet. Mobile Ransomware Selain menyerang komputer, ransomware juga bisa menyerang perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Mobile ransomware sering menyamar sebagai aplikasi yang berguna atau memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi atau perangkat lunak. Contoh mobile ransomware yang terkenal adalah WannaCry, yang menyebar ke seluruh dunia pada tahun 2017 dan menginfeksi jutaan perangkat, termasuk smartphone. Mobile ransomware biasanya menyerang sistem Android dan iOS. Serangan mobile ransomware dapat menyebabkan pengguna kehilangan akses ke perangkat, datanya, atau bahkan file yang tersimpan di dalamnya. DDoS Ransomware Selain mengenkripsi data atau mengunci akses ke perangkat, ransomware juga dapat digunakan sebagai alat dalam serangan DDoS Distributed Denial of Service. Serangan ransomware dapat menyebabkan pengguna tidak dapat mengakses layanan atau website tertentu, sehingga membebani server yang bertanggung jawab untuk melayani website atau layanan tersebut. Contoh ransomware DDoS adalah Trojan-ransom-DDoS, yang pertama kali muncul pada tahun 2014. Serangan ransomware DDoS dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi bisnis atau organisasi yang menjadi target serangan. Leakware Leakware adalah jenis ransomware yang menggunakan data sensitif atau rahasia perusahaan atau individu untuk tebusan. Ransomware jenis ini mengancam untuk mempublikasikan atau membocorkan data ke pihak ketiga secara publik atau tanpa izin jika tebusan tidak dibayarkan. Contoh terkenal dari serangan leakware adalah serangan terhadap perusahaan hiburan Sony Pictures pada tahun 2014. Penjahat siber mengancam akan mengungkapkan data sensitif, termasuk email dan dokumen rahasia perusahaan, jika Sony tidak membayar uang tebusan. Cara Kerja Ransomware Ransomware bekerja dengan mengenkripsi data di komputer korban sehingga tidak dapat diakses oleh korban. Ransomware kemudian akan menampilkan pesan atau layar yang mengancam korban bahwa data mereka akan dihapus atau dipublikasikan jika tebusan tidak dibayarkan. Jika korban membayar uang tebusan, penjahat siber akan memberikan kunci enkripsi untuk memulihkan akses ke data yang dienkripsi. Namun, tidak ada jaminan bahwa data akan dikembalikan setelah membayar uang tebusan. Ransomware sering menyebar melalui email phishing atau tautan ilegal, sambil memanfaatkan celah keamanan di sistem operasi atau perangkat lunak. Setelah berhasil menyusup ke sistem, ransomware akan menyebar ke file atau folder lain dan mulai mengenkripsi data. Beberapa jenis ransomware juga dapat mengunci atau merusak sistem operasi, sehingga korban tidak dapat mengakses atau menggunakan komputer mereka. Cara Menghindari Serangan Ransomware Serangan ransomware dapat merusak dan mengancam keamanan data pribadi atau bisnis kamu. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu kamu menghindari serangan ransomware 1. Hindari membuka email atau tautan yang mencurigakan Jangan buka email dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Hindari mengklik tautan yang tidak sah atau mencurigakan di email, pesan teks, atau website. Jangan mengunduh file atau lampiran yang mencurigakan, terutama jika diunduh dari sumber yang tidak dikenal. 2. Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak secara teratur Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak kamu secara berkala untuk memperbaiki lubang keamanan. Pastikan untuk selalu memperbarui antivirus dan perangkat lunak keamanan lainnya. 3. Gunakan perangkat lunak keamanan yang kuat Gunakan perangkat lunak keamanan canggih dengan fitur perlindungan anti-ransomware yang komprehensif. Pastikan perangkat lunak keamanan kamu selalu mutakhir. 4. Buat cadangan data secara teratur Cadangkan data kamu secara teratur dan simpan di tempat yang aman. Pastikan untuk mencadangkan data kamu ke lokasi yang berbeda dari perangkat aslinya. Ingatlah untuk secara teratur memeriksa cadangan data kamu untuk memastikannya dapat dipulihkan dengan benar. 5. Tingkatkan kesadaran keamanan Tingkatkan kesadaran keamanan untuk kamu dan karyawan kamu dengan memberikan pelatihan keamanan. Pelatihan keamanan dapat membantu kamu mengidentifikasi ancaman keamanan dan menghindari serangan ransomware. 6. Gunakan sandi yang kuat dan unik Pastikan kata sandi yang digunakan di akun dan perangkat kamu kuat dan unik. Jangan gunakan kata sandi yang sama pada akun yang berbeda. Ubah kata sandi kamu secara teratur untuk menjaga keamanan akun kamu. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat membantu melindungi data kamu dari serangan ransomware. Tetap waspada dan up to date dengan informasi keamanan siber terbaru. Apa Yang Harus Dilakukan Jika Terkena Serangan Ransomware? Jika terjadi serangan ransomware, kamu harus segera mengambil tindakan tertentu untuk meminimalkan kerusakan dan mencegah kerugian lebih lanjut. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan Jangan bayar tebusan – Meskipun kamu mungkin ingin membayar uang tebusan agar data kamu kembali normal, sebaiknya jangan. Tidak ada jaminan bahwa data akan dikembalikan setelah pembayaran dan bisa menjadi sasaran serangan ransomware lagi di masa mendatang. Jangan hapus ransomware – Meskipun tergoda untuk menghapus ransomware dari sistem kamu, sebaiknya jangan. Daripada menghapus ransomware, lebih baik menyimpan ransomware dan mencadangkan data yang terinfeksi. Isolasi sistem – Segera isolasi sistem yang terinfeksi dari jaringan yang lebih besar untuk mencegah infeksi menyebar ke sistem lain. Laporkan serangan – Laporkan serangan ke otoritas yang sesuai, seperti polisi atau penyedia layanan keamanan siber, untuk membantu mengidentifikasi dan mencegah serangan serupa di masa mendatang. Pemulihan data – Lakukan pemulihan data dengan mencadangkan data terbaru sebelum infeksi ransomware. Jika kamu tidak memiliki cadangan, kamu dapat mencoba menggunakan perangkat lunak pemulihan data atau mendapatkan bantuan dari ahli komputer. Lindungi diri kamu dari serangan di masa mendatang – Setelah berhasil menangani serangan ransomware, pastikan untuk memperbarui dan memperkuat sistem keamanan kamu, dan memelihara cadangan data kamu secara teratur untuk menghindari serangan di masa mendatang. Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memperbarui sistem keamanan kamu dan melakukan pencadangan data secara teratur untuk menghindari serangan ransomware dan menghindari kehilangan data berharga. Kesimpulan Secara keseluruhan, serangan ransomware menimbulkan ancaman serius bagi organisasi dan individu. Serangan ini dapat menyebabkan hilangnya data berharga bahkan mengancam keamanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari serangan ransomware. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil termasuk memperbarui sistem keamanan secara teratur, mencadangkan data secara teratur, dan memastikan bahwa semua perangkat lunak telah menginstal patch keamanan terbaru. Selain itu, sangat penting untuk tidak pernah membuka lampiran email atau mengklik tautan yang mencurigakan, dan tidak mengizinkan penginstalan perangkat lunak yang tidak dikenal. Jika kamu pernah diserang oleh ransomware, penting untuk tidak panik dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan kerusakan. Jangan membayar uang tebusan dan segera laporkan serangan ke otoritas terkait untuk membantu mengidentifikasi dan mencegah serangan serupa di masa mendatang. Di dunia yang semakin terhubung secara digital, serangan ransomware tidak dapat sepenuhnya dihindari, tetapi dengan tindakan pencegahan yang tepat dan tindakan cepat, dampak serangan dapat sangat ditingkatkan, dapat diminimalkan, dan data berharga dapat dipulihkan.
Mayoritas(81 persen) eksekutif non-TI yang disurvei di Asia Tenggara juga yakin bahwa langkah-langkah keamanan yang mereka miliki cukup untuk melindungi mereka dari upaya ransomware. "Kita harus berhati-hati agar tidak membiarkan rasa percaya diri menumbuhkan rasa puas diri karena kenyataannya serangan ransomware bukanlah sesuatu yang
Apa Itu Ransomware? Definisi, Dampak, dan Cara Mengatasinya Menurut Pakar Sabtu, 13 Mei 2023 Ransomware merupakan sejenis malware yang dapat merusak dan memblokir sebuah sistem komputer melalui phising. Gangguan ini tidak hanya menargetkan individu, tapi juga perusahaan besar. Nasabah menunjukan notifikasi gagal transaksi melalui mobile banking Bank Syariah Indonesia BSI di Jakarta, 12 Mei 2023. TEMPO/ Nita Dian. tempo 168667773230_ Sistem Bank Syariah Indonesia BSI diduga terkena serangan ransomware pada Senin, 8 Mei 2023. Akibatnya, layanan perbankan BSI mengalami gangguan. Di media sosial, nasabah BSI ramai melaporkan gangguan layanan BSI, seperti tak dapat menarik uang di mesin ATM dan keluhan mobile banking eror. Pada Kamis, 11 Mei lalu, gangguan tersebut akhirnya tertangani. BSI menyatakan seluruh layanan sudah dapat diakses kembali. Kendati demikian, dugaan serangan ransomware tersebut masih perlu diselidiki lebih lanjut melalui audit dan pemeriksaan forensik digital. Terlepas dari benar-tidaknya serangan ransomware terhadap BSI, sebenarnya apa itu ransomware? Apa yang Dimaksud Ransomware? Ransomware adalah salah satu jenis malware malicious software atau perangkat lunak jahat yang sangat berbahaya. Malware dapat memblokir akses ke data atau sistem komputer dengan cara mengenkripsi mengunci dengan kata sandi file pada perangkat keras komputer. Dengan begitu, pemilik komputer tidak dapat mengakses perangkat beserta seluruh data yang tersimpan di dalamnya. Selain mengunci, hacker dapat mencuri atau membocorkan informasi yang tersimpan di dalam komputer. Jika kunci ingin dibuka, korban harus membayar uang tebusan kepada penyerang, biasanya dalam mata uang kripto. Apabila korban tidak membayar tepat waktu, data akan hilang selamanya atau uang tebusan bertambah. Serangan ransomware terhadap BSI diketahui setelah para nasabah bank itu mulai mengeluh di media sosial. Nasabah mengeluh tidak dapat menggunakan aplikasi BSI Mobile, bahkan jaringan ATM BSI juga tak dapat digunakan. Penyebab Ransomware Mengutip dari Proofpoint, penyebab utama meningkatnya serangan ransomware adalah pekerjaan jarak jauh. Pekerja yang melakukan pekerjaan dari rumah work from home/WFH jauh lebih rentan terhadap ancaman ini. Pasalnya, pekerja rumahan tidak memiliki keamanan siber secanggih perusahaan untuk melindungi data dari serangan hacker. Ransomware sering menyebar melalui e-mail phishing yang berisi lampiran berbahaya atau melalui pengunduhan drive-by. Pengunduhan drive-by terjadi ketika pengguna tanpa sadar mengunjungi situs web yang terinfeksi, kemudian malware terunduh dan dipasang tanpa sepengetahuan pengguna. Serangan ransomware juga mulai meningkat popularitasnya seiring dengan pertumbuhan mata uang kripto, seperti Bitcoin. Ilustrasi serangan ransomware. FREEPIK Jenis Ransomware Seiring dengan berkembangnya teknologi, serangan ransomware juga makin kompleks. Berikut ini beberapa jenisnya. 1. Scareware Jenis ransomware yang umum ini menipu pengguna dengan menampilkan pesan peringatan palsu yang mengklaim malware telah terdeteksi di komputer korban. Serangan ini sering disamarkan sebagai solusi antivirus yang menuntut pembayaran untuk menghapus malware yang sebenarnya tidak ada. 2. Screen lockers program Program ini dirancang untuk mengunci komputer korban dan mencegah mereka mengakses file atau data apa pun. Sebuah pesan biasanya ditampilkan yang berisa permintaan tebusan untuk membukanya. 3. Encrypting ransomware Jenis ini juga disebut crypto-ransomware yang mengenkripsi file korban dan meminta pembayaran sebagai ganti kunci dekripsi. 4. DDoS extortion Ransomware ini mengancam akan meluncurkan serangan DDoS terhadap situs web atau jaringan korban, kecuali pembayaran uang tebusan dipenuhi. 5. Mobile ransomware Seperti namanya, serangan ini menargetkan perangkat seperti smartphone dan tablet. Pelaku biasanya meminta pembayaran untuk membuka kunci perangkat atau mendekripsi data. 6. Doxware Meskipun kurang umum, jenis ransomware ini mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif, eksplisit, atau rahasia dari komputer korban, kecuali uang tebusan dibayarkan. 7. Ransomware-as-a-service RaaS Penjahat dunia maya menawarkan program ransomware kepada peretas atau penyerang dunia maya lain yang menggunakan program tersebut untuk menargetkan korban. Mengutip dari ransomware tidak hanya menargetkan para pekerja rumahan. Rupanya, perusahaan besar juga dapat terinfeksi ransomware yang menyebabkan dampak negatif. Berikut ini beberapa dampak yang dapat ditimbulkan. 1. Kehilangan sementara atau permanen atas informasi sensitif atau hak milik. 2. Gangguan pada operasi reguler. 3. Kerugian finansial yang terjadi untuk memulihkan sistem dan file. 4. Berpotensi merusak reputasi organisasi/perusahaan. Cara Mengatasi Ransomware Serangan ransomware memang sangat merugikan sehingga penting untuk menutup celah agar hacker tidak dapat mengakses jaringan komputer pribadi. Mengutip dari pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi ransomware. Satu-satunya cara yang dapat menjamin keamanan digital dari serangan tersebut, kata Alfons, adalah mitigasi yang benar serta persiapan yang baik jika komputer diserang ransomware. Bentuk pertahanan yang dilakukan adalah administrator perusahaan dapat melakukan patching otomatis pada semua software dan hardware yang digunakan. Selain itu, diperlukan pelindungan terbaik, seperti firewall yang diamankan dengan kebijakan konservatif dan memisahkan DMZ—demilitarized zone, pengaman jaringan dari traffic yang tidak tepercaya—dengan intranet. Diperlukan juga pembatasan user dalam intranet yang memiliki data kritikal untuk mengakses Internet. Tujuannya untuk mencegah kebocoran jaringan dari kelemahan user yang biasanya menjadi sasaran masuk peretas. Alfons juga menilai kebijakan dan implementasi pelindungan data yang disiplin menjadi kunci melindungi data dari serangan ransomware. Ia menyarankan perusahaan agar memilih pelindungan sekuriti bukan dengan pertimbangan merek, melainkan berdasarkan layanan dukungan dan implementasi pelindungan yang diberikan. Pasalnya, salah satu bukti yang penting diberikan pada layanan keamanan siber ketika sistem terenkripsi ransomware adalah data masih dapat dikembalikan. Karena itu, cyber security data perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan utama untuk melindungi sistem dari serangan hacker. Namun Alfons juga menjelaskan, meskipun semua usaha sudah dilakukan, tetap saja ransomware masih bisa menembus pertahanan. Hal itu bahkan terjadi pada beberapa perusahaan besar, seperti Cognizant, Accenture, Campbell Conroy & O'neil, serta Jetstar. Ia menegaskan, tidak ada satu pun produk pelindungan keamanan yang mampu 100 persen menjaga sistem dari serangan ransomware. RIZKI DEWI A. VIVIA AGARTA F. Newsletter Dapatkan Ringkasan berita eksklusif dan mendalam Tempo di inbox email Anda setiap hari dengan Ikuti Newsletter gratis. Konten Eksklusif Lainnya 13 Juni 2023 12 Juni 2023 11 Juni 2023 10 Juni 2023
2 Menghubungi IT support untuk segera melakukan pemeriksaan dan pemulihan agar seluruh data-data penting bisa digunakan kembali. 3. Menghapus ransomware melalui safe mode. Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghapus ransomware tersebut melalui fitur safe mode yang biasanya terdapat di dalam Windows. 4.Jakarta - Ransomware adalah salah satu jenis malicious software malware atau dalam bahasa Indonesia adalah perangkat lunak jahat. Malware ini dapat memblokir akses ke data atau sistem komputer dengan cara mengenkripsi mengunci kata sandi dokumen pada perangkat keras memiliki beberapa jenis. Perbedaan jenis ini didasarkan pada sistem kerja dari ransomware. Dilansir dari Crowdstrike, berikut lima jenis ransomware yang paling umum terjadi1. ScarewareScareware adalah perangkat lunak palsu yang mengklaim telah mendeteksi virus atau masalah lain di komputer dan mengarahkan pengguna untuk membayar agar masalah selesai. Beberapa jenis scareware mengunci komputer, sementara yang lain hanya membanjiri layar dengan peringatan tanpa benar-benar merusak LockersRansomware jenis Lockers mengunci pengguna sepenuhnya dari sistem. Akibatnya, dokumen dan aplikasi Anda tidak dapat diakses. Layar kunci akan menampilkan permintaan tebusan atau ancaman, yang mungkin, dengan jam hitung mundur untuk mendorong korban Doxware atau LeakwareDoxware atau Leakware mengancam untuk menyebarkan informasi pribadi atau perusahaan yang sensitif. Dengan ancaman ini, banyak orang yang panik dan membayar uang tebusan untuk mencegah data pribadi jatuh ke tangan yang salah atau terbuka di publik. Iklan Salah satu variasinya adalah police-themed ransomware, yang mengaku sebagai penegak hukum dan memperingatkan bahwa aktivitas daring ilegal telah terdeteksi. Namun, pelaku akan mengatakan bahwa hukuman penjara dapat dihindari dengan membayar Crypto Ransomware atau EcryptorsCrypto Ransomware atau Ecryptors merupakan salah satu jenis yang paling terkenal dan merusak. Ransomware jenis ini mengenkripsi dokumen dan data yang ada di dalam sebuah sistem. Encryptors membuat konten tidak dapat diakses tanpa kunci Ransomware as a ServiceRansomware as a Service atau RaaS merujuk pada malware yang dijalankan secara anonim oleh peretas profesional yang menangani semua aspek serangan, mulai dari mendistribusikan ransomware hingga mengumpulkan pembayaran dan memulihkan akses, dengan imbalan bagian dari hasil Editor Pengertian Ransomware, Kejahatan Siber yang Membuat BSI ErrorBanyakorang yang tidak sempat mem-backup datanya dan tidak menyadari ancaman yang bisa terjadi pada data tersebut. Inilah kelemahan yang diincar oleh crypto ransomware. Dengan tingkat kerugian dan gangguan yang ditimbulkan, ransomware jenis ini menjadi momok. Semakin penting dan urgen data yang dimiliki pengguna, semakin besar risiko bahaya Baru-baru ini terdapat berita kejahatan siber yang bisa mencuri mulai dari data sampai aset pribadi Anda bernama Ransomware. Ransomware merupakan jenis malicious software tertentu yang menuntut tebusan uang dari seorang korban dengan melakukan penahanan pada aset atau data yang bersifat pribadi. Kegiatan penyebaran ransomware dilakukan oleh penyerang atau Threat Actor dengan tujuan utama adalah finansial, oleh karenanya Threat Actor menjadikan data pribadi sebagai ancamannya. Ransomware sendiri telah menjadi sebuah epidemi secara global karena hal tersebut terus memakan banyak korban dari seluruh dunia. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Apa Itu Ransomware? Ransomware merupakan sebuah nama dari kelas malware yang terdiri dari dua kata, ransom tebusan dan malware, yang bertujuan untuk menuntut pembayaran untuk data / informasi pribadi yang telah dicuri, atau data yang aksesnya dibatasi enkripsi. Tujuan dari pelaku yang melakukan ransomware ini adalah untuk tujuan pemerasan kepada pihak-pihak tertentu terutama perusahaan-perusahaan besar. Ransomware bisa digunakan untuk modus kejahatan pemerasan sederhana individu atau secara masal. Cara ransomware bisa menyerang sistem sekuritas sebuah perusahaan atau data pribadi seseorang dengan cara mengirim email yang disertai lampiran samar yang dinamai misalnya “Invoice”. Makin canggih, email’ ini bisa dibuat seakan-seakan dari orang yang dikenal atau karyawan perusahaan tersebut untuk menurunkan kewaspadaan Anda terhadap lampiran yang menempel pada email tersebut. Membuat Anda tidak sengaja mengunduhnya dan akhirnya virus tersebut tembus dan merusak sistem sekuritas computer Anda. Jenis-Jenis Virus Ransomware yang Harus Diketahui Terdapat beberapa jenis virus ransomware yang ada saat ini. Berikut beberapa jenis virus ransomware yang dikutip dari jurnal Mihail Anghel dan Andrei Racautanu pada tahun 2019 yang berjudul “A note on different types of ransomware attacks” yaitu 1. Encrypting Ransomware Jenis ransomware ini, setelah selesai dijalankan akan secara diam-diam melakukan pencarian dan mengenkripsi file penting di sistem komputer korban. Setelah langkah pertama selesai, sebuah pesan akan ditampilkan kepada pengguna yang isinya meminta tebusan dan untuk mengembalikan file yang terkunci enkripsi. Instruksi akan secara rinci diberikan kepada pengguna seperti informasi kontak baik telepon maupun email disediakan. Setelah tebusan dibayarkan, korban akan diberikan kunci atau kode untuk dekripsi file, yang dapat dijalankan khusus untuk mendekripsi file di sistem komputer korban. Contoh dari encrypting ransomware adalah CryptoWall, CryptoLocker, WannaCry dan Locky. 2. Non-Encrypting Ransomware Ransomware jenis non-encrypting yang melakukan penguncian akses pengguna ke sebuah sistem komputer tanpa melakukan enkripsi pada sistem file dan menampilkan pesan penyerang untuk menuntut sebuah tebusan ransom atau meminta tindakan pengguna yang membutuhkan uang untuk membuka kunci. Untuk membuat pengguna membayar uang tebusan, beberapa threat actor akan digunakan untuk menekan korbannya agar memberikan berikan pembayaran di awal dengan meminta pengguna untuk menghubungi nomor telepon tertentu. Contoh ransomware ini adalah Winlocker dan Reveton. 3. Leakware Doxware Jenis ransomware ini berbeda dari yang sebelumnya di atas karena tidak melakukan pemblokiran akses ke sistem komputer korban atau informasi apa pun yang disimpan di dalamnya. Namun sebaliknya, secara diam-diam mengumpulkan informasi sensitif dari sistem komputer dan menggunakannya untuk melakukan blackmail atau black campaign kepada korban. Informasi yang dikumpulkan nantinya disimpan di server atau mesin lain yang terinfeksi dan penyerang akan mengancam korban bahwa data akan dipublikasikan jika pembayaran tidak dilakukan. 4. Mobile Ransomware Ransomware ini menargetkan perangkat seluler ponsel, tablet, dll dan mengincar data sensitif pengguna perangkat. Threat actor melakukan pembatasan akses dari pengguna ke data korban, dan hanya muncul informasi mengenai detail yang harus dibayarkan beserta informasi penyerang pada perangkat korban. Baca Juga Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank dan Tips Menghindarinya Ciri-Ciri Perangkat Telah Terinfeksi Virus Ransomware Terdapat ciri-ciri perangkat Anda telah terinfeksi oleh virus ransomware, antara lain yaitu Seluruh format file, baik video, foto, atau dokumen lainnya berubah menjadi format tertentu serta tidak dapat diakses. Data atau file yang berada di perangkat lain terinfeksi virus ransomware setelah menggunakan flashdisk atau media penyimpanan lain yang sebelumnya digunakan pada perangkat Anda. Terdapat pesan yang berasal dari hacker, biasanya dalam format txt yang berisi surat ancaman dan permintaan tebusan dari pihak hacker. Di dalam surat ancaman tersebut terdapat drive C System yang di dalamnya berisi Personal ID dengan kode unik yang merupakan alamat/ wadah agar dapat membuka akses file yang telah dikunci. Baca Juga Hati-Hati! Begini Ciri-Ciri Modus Penipuan Paylater yang Bikin Orang Punya Utang Mendadak Cara Mencegah Serangan Virus Ransomware Terdapat beberapa langkah cepat dan efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan ransomware ke seluruh perangkat Anda, yaitu Jangan pernah mendownload software atau file apapun dari sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepercayaannya, apalagi jika berasal dari orang atau pihak yang tidak dikenal yang dikirimkan melalui email. Jangan membuka atau menjalankan file yang berasal dari sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya, pada umumnya dikirimkan melalui email. Jangan pernah menggunakan flashdisk atau media penyimpanan apapun saat berbagi data-data penting. Selalu mengaktifkan firewall pada computer. Mengaktifkan fitur “safe browsing” pada peramban browser yang digunakan. Melakukan install perangkat tambahan anti ransomware yang dapat Anda temukan di Internet. Lakukan update software yang berasal dari pengembang resminya. Selalu pastikan komputer mendapatkan patch terbaru dan pembaruan terbaru. Selalu melakukan melakukan scanning komputer menggunakan Anti-Virus dengan pembaruan terbaru secara berkala. Selalu melakukan backup secara berkala terhadap beberapa data-data penting. Jika sudah terlanjur terinfeksi lakukan hal ini Segera menghapusnya menggunakan software antivirus Menghubungi IT support untuk segera melakukan pemeriksaan dan pemulihan agar seluruh data-data penting bisa digunakan kembali. Menghapus ransomware melalui safe mode Lakukan install ulang pada software di perangkat Anda yang telah terinfeksi virus ransomware. Kenali Virusnya Agar Pencegahan Semakin Maksimal Virus ransomware bisa menyerang perangkat apapun, baik milik pribadi sampai milik perusahaan besar. Untuk itu, pengenalan secara mendalam terhadap virus satu ini penting untuk setiap orang yang memiliki perangkat elektronik yang tersambung ke internet. Degnan mengenal objek yang di awasi secara mendalam maka Anda akan secara baik juga dalam melaukan tindakan pencegahan dan cara menanganinya. Jangan cuek terus, banyak belajar itu penting. Baca Juga Saatnya Bijak Gunakan Internet, Begini Cara Hapus Jejak Digital KeamananDigital CyberSecurityAwareness CyberSecurityAwareness cybercrime LindungiDataPribadi Apakah Anda mencari informasi lain?CClCou.