Dengancara ini, Tuhan dapat membimbing kita; Dia dapat memberi kita iman dan kekuatan untuk membantu kita melalui segala rintangan yang mungkin kita hadapi, agar kita dapat berdiri teguh dalam kesaksian kita di tengah berbagai ujian. Inilah tiga prinsip doa yang harus dipahami oleh orang Kristen yang benar-benar percaya kepada Tuhan.
Unduh PDF Unduh PDF Dalam aspek tertentu, kehidupan yang baik sebagai umat Kristiani terkesan berbeda dari penganut agama lain. Contohnya, hidup terasa lebih menyenangkan apabila Anda terus menjalin relasi dengan Tuhan dan menjalankan perintah-Nya, alih-alih mengejar materi dan kesuksesan duniawi. Mengutamakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari membuat Anda mampu mengatasi kesulitan sehingga keseharian terasa damai dan bahagia. 1 Jadilah pengikut Yesus jika Anda ingin menjalani kehidupan sebagai orang Kristen. Selain memahami hal-hal yang berkaitan dengan kekristenan, Anda harus menjadi pengikut Yesus agar bisa menjalani kehidupan Kristiani yang baik. Untuk itu, berdoalah kepada Yesus untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah Anda lakukan. Mintalah Ia menguatkan Anda agar tidak berbuat dosa lagi dan mengabdikan diri sebagai pengikut-Nya.[1] Dalam Injil Yohanes 146, Yesus bersabda "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". Ini berarti, satu-satunya cara menjalin relasi dengan Tuhan adalah menjadi pengikut Yesus. Berdoa adalah hal yang personal. Anda bebas merangkai kata-kata saat berdoa, misalnya "Tuhan Yesus, aku menyadari kelemahanku. Aku sering marah dan pernah berbohong. Ampuni dosa-dosaku. Aku ingin menjadi murid-Mu supaya aku bisa menjalani hidup sesuai sabda-Mu. Bimbinglah langkahku dan bantulah aku agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin." Tip Pembaptisan di gereja merupakan cara simbolis untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda mengabdikan diri sebagai pengikut Yesus. 2 Lakukan pengakuan dosa kepada Tuhan. Sesuai Kitab Suci, Anda harus mengaku dosa agar bisa menjadi pengikut Yesus, tetapi jangan hanya sekali. Manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat salah, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon pengampunan dan bimbingan agar Anda tidak berbuat dosa lagi.[2] Dalam kitab 1 Yohanes 19, Yesus bersabda "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". 3 Berdoalah setiap saat agar relasi dengan Tuhan lebih akrab. Setelah meminta Tuhan memimpin kehidupan Anda, biasakan berkomunikasi dengan-Nya tentang apa saja. Dalam kitab 1 Tesalonika 517, Yesus bersabda "Tetaplah berdoa". Syukuri semua berkat yang Tuhan berikan, pujilah Tuhan karena kemurahan-Nya, mintalah bimbingan-Nya saat ingin mengambil keputusan, dan andalkan Tuhan sebagai sumber penghiburan saat berduka.[3] Dalam Injil Matius 69-13, Yesus mengajarkan doa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu doa Bapa Kami "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]". Cara lain berdoa adalah membaca Mazmur, yaitu kitab yang berisi banyak sekali doa kepada Tuhan. 4 Sisihkan waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari. Doa merupakan sarana berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi Anda harus membaca Kitab Suci jika ingin mendengar suara Tuhan. Anda boleh membaca Kitab Suci mulai dari halaman pertama sampai terakhir, mempelajari Sabda Tuhan dengan membaca Kitab Suci edisi studi, atau membaca buku renungan untuk mencari tahu makna ayat tertentu.[4] Anda harus memahami ajaran Yesus jika ingin menjalin relasi yang erat dengan-Nya. Dalam Injil Yohanes 663, Yesus bersabda "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup". 5 Bergabunglah dalam komunitas Kristiani untuk memuji Tuhan dan bersosialisasi. Jika ingin mempererat relasi dengan Yesus, sebaiknya Anda mengikuti kursus di gereja yang mengajarkan Sabda Tuhan. Selain mendapatkan pengajaran yang bermanfaat dari pemimpin gereja, Anda bisa berdiskusi dengan umat yang lain dan memuji Tuhan dalam komunitas Kristiani.[5] Selain itu, bergabunglah dalam persekutuan doa, grup yang mempelajari Kitab Suci, atau aktivitas lain untuk memperluas pengetahuan. Kitab Ibrani 1024-25 menjelaskan bahwa pertemuan umat Kristiani merupakan kesempatan untuk saling menyemangati "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat". Iklan 1 Tolak keinginan berbuat dosa. Meskipun sulit, jangan berbuat dosa jika Anda ingin menjadi orang Kristen yang baik. Dosa bukan bagian dari rancangan Tuhan, tetapi manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat dosa, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon ampun dan jangan berbuat dosa lagi.[6] Dalam kitab Kolose 35-10, Yesus bersabda "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, kemarahan, kemurkaan, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan dusta". Menjalankan perintah Tuhan merupakan cara membuktikan bahwa Anda mengasihi Yesus sesuai sabda-Nya dalam Injil Yohanes 1421 "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya". 2 Jadilah pribadi yang mampu mengasihi, menolong, dan mengampuni orang lain. Bagikan kasih Tuhan kepada orang lain saat berinteraksi dengannya. Jika seseorang menyakiti perasaan Anda, berusahalah memaafkan perbuatannya seperti Tuhan sudah mengampuni kesalahan Anda. Berikan motivasi dan dukungan kepada orang yang Anda temui. Berikan bantuan kepada orang yang membutuhkannya.[7] Dalam kitab Yakobus 119-20, Yesus menasihati agar "setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah". Dalam Injil Matius 53-10, Yesus menyampaikan khotbah yang biasa disebut "Sabda Bahagia" untuk mengingatkan pengikut-Nya agar menjadi pembawa damai, bersikap lemah lembut, dan menjunjung tinggi kebenaran. Saat menyampaikan "Sabda Bahagia", Yesus berkata "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga". 3 Jangan terjebak oleh materialisme. Banyak orang sangat menghargai harta benda dan kesuksesan yang diraih, tetapi dalam Kitab Suci, hal tersebut bersifat "duniawi". Abaikan gagasan yang mengatakan bahwa Anda harus memiliki benda tertentu agar bisa hidup bahagia atau mencapai taraf kehidupan tertentu agar dianggap sukses oleh masyarakat. Bagi orang Kristen, relasi dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama saat menjalani keseharian.[8] Dalam kitab 1 Yohanes 215, Yesus bersabda "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu". Yesus mengingatkan kita agar mengutamakan apa yang berharga di mata Tuhan, bukan hal-hal yang dianggap penting secara duniawi, misalnya hawa nafsu, kecantikan, dan materi. Ayat berikutnya, 1 Yohanes 216, Yesus melanjutkan ajaran-Nya "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia". 4 Dengarkan panggilan Tuhan untuk memilih cara menolong orang lain. Pelayanan merupakan aspek penting dalam kehidupan Kristiani. Jadi, luangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya dengan menjadi pendeta/biarawan untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengumpulkan perlengkapan belajar untuk disumbangkan melalui Seksi Sosial gereja, atau menjadi karyawan yang jujur dan loyal kepada perusahaan.[9] Selain menyenangkan hati Tuhan, melakukan aktivitas pelayanan membuat Anda merasa bahagia karena berbuat baik kepada orang lain. Dalam kitab Filipi 23-4, Yesus mengatakan bahwa kita harus menolong orang yang berkekurangan "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga". Dalam kitab 1 Petrus 410, Yesus mendorong kita untuk menolong orang lain dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki "Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah". KIAT PAKAR "Seseorang yang ingin menjalani kehidupan Kristiani harus menjadi pengikut Yesus Kristus yang taat serta memahami apa yang Ia katakan dan lakukan. Semudah itu." Zachary Rainey Pendeta yang Ditahbiskan Rev. Zachary B. Rainey adalah pendeta yang ditahbiskan dengan lebih dari 40 tahun masa pelayanan dan kegiatan pastoral, termasuk 10 tahun sebagai pendeta rumah sakit. Dia merupakan lulusan Northpoint Bible College dan anggota Dewan Umum Sidang Jemaat Allah. Zachary RaineyPendeta yang Ditahbiskan 5 Sampaikan kesaksian iman kepada orang lain. Salah satu perintah Yesus kepada murid-murid-Nya adalah mewartakan Sabda-Nya. Dalam Injil Markus 1615, Yesus bersabda "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Oleh sebab itu, carilah kesempatan untuk memberikan kesaksian tentang makna relasi Anda dengan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Anda boleh bercerita tentang iman Kristiani atau menyalurkan kasih Tuhan kepada orang lain melalui perbuatan.[10] Sabda Yesus dalam Injil Matius "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga". Matius 514-16. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?25 Tujuan perkawinan Kristiani adalah kebahagiaan suami-istri sebagai pasangan, keturunan atau kelahiran anak, pendidikan anak, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Gereja Katolik membantu calon pengantin untuk memahami makna hidup dalam perkawinan secara katolik dengan cara . a.
Unduh PDF Unduh PDF Alkitab mengatakan bahwa umat Kristiani harus "hidup dengan iman, bukan dengan penglihatan" 2 Korintus 57. Meskipun demikian, bukanlah hal yang mudah untuk memahami apa yang dibutuhkan agar dapat menjalani hidup dalam iman. 1 Percayalah pada janji-janji yang tidak bisa Anda lihat. Banyak janji yang Allah berikan kepada mereka yang mengikuti Dia bukanlah sesuatu yang berwujud, jadi Anda tidak akan dapat melihat bukti dari janji-janji tersebut dengan mata Anda sendiri. Anda harus percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya sebagai perbuatan yang Anda lakukan atas dasar iman, bukan karena melihat.[1] Sesuai dengan Injil Yohanes 317-18, "Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah." Singkat kata, Anda akan memperoleh keselamatan dengan menerima Yesus sebagai Juru Selamat Anda dan sebagai Putera Allah. Sesuai dengan Injil Matius 1627, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." Jika Anda hidup sesuai dengan kehendak Allah, atau dengan kata lain, hidup dalam iman dan dengan iman, Anda akan menerima keselamatan yang dijanjikan bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi pengikut-Nya. 2 Pikirkan keterbatasan karena hidup dengan penglihatan. Hidup dengan penglihatan akan membatasi Anda sehingga Anda hanya dapat mengalami hal-hal yang berdasarkan penglihatan. Setelah Anda menyadari bahwa cara hidup seperti ini sangatlah membatasi, manfaat dari hidup dengan iman akan menjadi lebih jelas bagi Anda.[2] Bayangkan seperti apa hidup Anda jika Anda tidak pernah membuat rencana perjalanan dengan tujuan yang lebih jauh daripada apa yang dapat Anda lihat dari jendela kamar tidur Anda. Anda tidak akan bisa pergi terlalu jauh, dan kehilangan apa pun yang dapat diberikan oleh dunia ini. Sama juga halnya jika Anda tidak pernah membuat rencana perjalanan yang lebih jauh daripada menjalani hidup di alam yang berwujud, Anda tidak akan bisa ke mana-mana dan kehilangan apa pun yang dapat diberikan oleh kehidupan spiritual. 3 Lepaskan semua ketakutan Anda. Dunia ini bisa menjadi tempat yang sangat menakutkan, dan kadang-kadang, Anda mungkin melakukan perbuatan-perbuatan atas dasar rasa takut yang bertentangan dengan kehendak Allah. Jika Anda ingin hidup dengan iman, Anda harus melepaskan semua ketakutan Anda kepada Allah dan mengikuti jalan yang Allah tunjukkan kepada Anda. Tentu saja hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Mungkin Anda belum bisa terbebas sama sekali dari ketakutan, tetapi Anda bisa berusaha memberanikan diri dan belajar untuk bertindak sesuai dengan kehendak Allah, bahkan pada saat Anda merasa takut akan apa yang akan terjadi nanti. Iklan 1 Berfokuslah pada hal-hal yang abadi. Mudah saja Anda terpaku pada kehidupan duniawi seperti mengurusi keuangan, kepemilikan, dan sebagainya. Namun hal-hal ini akan menghilang bersamaan dengan tubuh fisik yang fana dan tidak mempunyai nilai spiritual. Rumah yang megah atau mobil yang mewah adalah hal-hal yang dihargai oleh dunia, tetapi sama sekali tidak penting bagi Kerajaan Allah. Kesuksesan duniawi pada dasarnya tidaklah jahat. Anda boleh hidup nyaman di dalam rumah yang indah dengan pekerjaan yang baik dan tetap hidup dengan iman. Masalahnya tidak terletak pada kepemilikan hal-hal tersebut, tetapi karena memprioritaskan simbol-simbol kesuksesan duniawi di atas kehidupan dalam Roh. Alih-alih berfokus pada diri sendiri, berfokuslah pada realitas yang tidak terlihat, seperti Yesus dan surga. Pusatkan kehidupan Anda pada realitas ini dan bukannya pada realitas sementara yang kelihatan dalam kehidupan duniawi Anda. Tabunglah kekayaan surgawi dengan melakukan kehendak Allah sesuai dengan perintah Allah dalam Matius 619-20, dan bukan hanya sibuk mengurusi kekayaan duniawi. 2 Taatilah Injil dan perintah Allah. Menjalani hidup sesuai dengan iman akan Allah menuntut Anda untuk mendahulukan hukum Allah di atas cara-cara yang ditentukan oleh manusia. Hukum Allah dapat dipelajari dan dimengerti dengan berusaha memahami Sabda Allah. Ketahuilah bahwa ada kalanya dunia akan mencoba meyakinkan Anda bahwa sesuatu yang dilarang oleh Tuhan ternyata bisa diterima. Manusia cenderung mengikuti cara-cara duniawi, tetapi agar dapat hidup dengan iman, Anda harus mengikuti cara-cara Allah. Anda tidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain di sekeliling Anda, tetapi selama Anda peduli pada kehidupan Anda sendiri, Anda pasti mampu menjalani hidup sesuai dengan apa yang sudah Allah tentukan sebagai hal yang benar dan adil. 3 Bersiaplah untuk terlihat bodoh. Bagi mereka yang hidup dengan iman, tindakan dan keyakinan mereka karena menjadi orang yang berjalan dengan iman dapat terlihat bodoh. Anda harus belajar untuk terus berjalan tanpa memedulikan kritikan yang ditujukan kepada Anda dari orang-orang di sekeliling Anda. Cara Allah bukanlah cara manusia. Kecenderungan alami Anda sebagai manusia adalah mengikuti pengertian Anda sendiri dan filsafat masa kini tentang kehidupan masyarakat, tetapi hal ini tidak akan membawa Anda ke jalan yang Allah ingin agar Anda ikuti. Kitab Amsal 35-6 mengatakan, "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." 4 Bersiaplah menghadapi pencobaan di kemudian hari. Setiap jalan akan berlubang-lubang, dan tidak terkecuali jalan yang Allah tentukan untuk Anda, namun pencobaan yang akan Anda hadapi ditujukan untuk memberikan kekuatan dan makna bagi perjalanan Anda.[3] Pencobaan yang akan Anda hadapi mungkin muncul dari diri sendiri atau sama sekali bukan karena kesalahan Anda. Mungkin Anda akan jatuh dan menyerah pada godaan sehingga Anda melakukan perbuatan yang salah, dan menghadapi konsekuensi dari perbuatan Anda sendiri dapat membuat keadaan terasa sulit untuk sementara. Meskipun demikian, Allah tidak akan pernah meninggalkan Anda. Allah bahkan bisa menggunakan iblis untuk menguji Anda demi kebaikan Anda sendiri selama Anda mau mengijinkan diri sendiri untuk menjalani ujian ini. Di sisi lain, bencana alam atau kekuatan lain yang tidak dapat dikendalikan dan tidak terduga mungkin akan mengacaukan kehidupan Anda. Namun Allah bisa dan akan menggunakan musibah demi kebaikan yang lebih besar, selama Anda membuka diri untuk menghadapi kesulitan ini. 5 Berhentilah menunggu untuk mendapatkan pencerahan. Mungkin ada kalanya Anda merasakan kehadiran Allah dengan sangat jelas, tetapi ada juga saatnya Anda merasa ada jarak di antara Anda dan Allah. Anda harus tetap hidup dengan iman melalui masa-masa kegelapan ini tanpa menunggu untuk mendapatkan pencerahan atau mukjizat yang akan datang dalam hidup Anda.[4] Sadarilah bahwa Allah selalu bersama Anda, bahkan pada saat Anda tidak dapat merasakan kehadiran-Nya atau tidak mampu memahami cara Allah bekerja di dalam hidup Anda melalui tragedi atau bencana tertentu. Perasaan ditinggalkan hanyalah persepsi manusiawi semata dan sama sekali bukan merupakan kebenaran. Allah berbicara kepada roh, tetapi selama Anda masih dalam wujud tubuh fisik, ada kalanya persepsi dari tubuh mencegah roh Anda memahami pembicaraan ini. Jika Anda sudah merasa putus asa karena ingin merasakan kehadiran Allah tetapi belum bisa juga, andalkan janji-janji di dalam Kitab Suci dan pengalaman iman Anda di waktu yang lalu agar Anda mempunyai kekuatan. Teruslah berdoa dan melakukan apa yang Anda pahami sebagai hal-hal yang Allah ingin Anda lakukan bagi Anda. 6 Muliakanlah Allah dalam apa pun yang Anda lakukan. Anda tidak harus menjadi penginjil terkenal agar dapat hidup dalam iman dan memuliakan Allah. Anda hanya perlu melakukan yang terbaik sesuai kemampuan Anda dalam melakukan tugas dan menghadapi keadaan yang Allah tentukan untuk Anda. 1 Korintus 1031 mengatakan, "Aku menjawab Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." Jika sesuatu yang sangat mudah seperti makan dan minum dapat dilakukan untuk kemuliaan Allah, aspek-aspek kehidupan lainnya yang lebih kompleks tentunya dapat juga dilakukan untuk kemuliaan Allah. Jika saat ini Anda adalah seorang pelajar, belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jadilah siswa terbaik sesuai kemampuan Anda. Jika saat ini Anda bekerja di kantor, jadilah pribadi yang bertanggung jawab, mengutamakan etika, dan pekerja keras. Selain itu, jadilah putra, putri, ibu, ayah, kakak, atau adik yang paling baik bagi seluruh anggota keluarga Anda. Iklan 1 Tetaplah berdoa selama menjalani setiap tahap kehidupan Anda.[5] Doa merupakan saluran komunikasi langsung dengan Allah. Agar Anda dapat tetap memegang teguh komitmen Anda untuk hidup dengan iman, Anda harus tetap berbicara dengan Allah baik pada saat senang maupun susah. Jika Anda lupa berdoa, cobalah membuat jadwal khusus setiap hari untuk berdoa, pada saat Anda bangun pagi, selama istirahat siang, sebelum tidur, atau di waktu lain pada saat Anda bisa hening dan menyendiri selama beberapa menit. Mungkin Anda lupa berdoa untuk mengangkat pujian dan mengucap syukur pada saat Anda senang meskipun Anda tidak mengalami masalah jika harus berpaling kepada Allah pada saat Anda membutuhkan-Nya. Atau bisa juga sebaliknya, jika Anda merasa lemah dalam kehidupan doa Anda, berfokuslah untuk menguatkan diri dalam berdoa. 2 Dengarkan arahan dari Allah. Sering kali, Anda harus menjalani hidup dan membuat keputusan berdasarkan apa yang sudah Anda ketahui tentang siapa Allah dan apa yang Allah kehendaki bagi Anda. Bagaimanapun juga, biarkan pikiran Anda selalu terbuka, agar Anda dapat memahami pesan-pesan dan tanda-tanda yang Allah berikan. Mungkin Anda diberikan arahan tanpa Anda sadari. Jika Anda kehilangan pekerjaan, ini mungkin merupakan cara Allah mengarahkan Anda ke jalan yang lebih baik. Pada saat sebuah hubungan harus berakhir, ini mungkin merupakan cara Allah mengarahkan Anda ke hubungan lain yang lebih baik atau supaya Anda mencapai tujuan yang selama ini belum tercapai jika Anda tetap berusaha meraihnya seorang diri. 3 Ikutilah jadwal yang Allah tentukan. Allah akan menjawab doa-doa Anda, tetapi jawaban ini mungkin tidak datang sesuai waktu yang Anda inginkan. Sama halnya, Allah akan membuka jalan terbaik bagi Anda, tetapi jalan ini akan ditunjukkan jika Allah sudah menentukan waktu yang paling tepat untuk Anda. Hal ini akan terasa sangat sulit jika kebutuhan hidup sehari-hari membuat Anda tertekan. Akan menjadi sangat sulit misalnya, untuk percaya apa yang disebut waktu Allah jika Anda belum mendapat pekerjaan, sementara ada tagihan yang harus dilunasi. Namun terlepas dari betapa sulitnya keadaan, berusahalah untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Allah selalu bersama Anda setiap saat dan akan memimpin Anda ke tempat di mana Anda seharusnya berada pada waktu yang paling tepat bagi Anda sesuai rencana-Nya. 4 Ucapkan terima kasih atas berkat yang Allah berikan untuk Anda. Menyempatkan diri untuk memperhatikan semua hal-hal baik yang pernah dan sedang Anda alami dapat memperkuat iman Anda dan membuat Anda lebih mudah untuk menjalani hidup pada saat jalan Anda gelap. Mengucapkan terima kasih pada saat segalanya baik mungkin akan terasa mudah, tetapi Anda juga harus dapat mengucapkan terima kasih atas pencobaan dan rintangan yang Anda hadapi selama perjalanan hidup Anda. Allah menghendaki hanya yang terbaik untuk Anda, jadi kesulitan yang Anda hadapi juga terjadi untuk kebaikan Anda. 5 Perhatikan hal-hal yang Allah berikan untuk Anda. Pandanglah semua kebaikan hidup Anda sebagai berkat. Ingatlah bahwa ini termasuk berkat yang mudah Anda kenali dan berkat yang tidak lagi Anda anggap sebagai hal yang sudah sewajarnya Anda terima. Jika Anda sudah lama tidak mempunyai pekerjaan dan tiba-tiba Anda mendapat pekerjaan yang baik, ini mungkin merupakan berkat yang jelas terlihat. Anda harus menjaganya baik-baik dengan bekerja keras dan melakukan yang terbaik. Tubuh yang sehat dan berfungsi dengan baik adalah berkat luar biasa yang banyak orang abaikan. Jagalah kesehatan tubuh Anda dengan pola makan yang baik dan lakukan apa pun yang Anda bisa, dalam batas yang wajar, agar Anda tetap sehat. 6 Layani orang lain. Sebagai pengikut Yesus Kristus, Anda sudah diperintahkan untuk melayani dan membagikan kasih Yesus kepada orang lain. Hal ini akan menyenangkan hati Allah dan dapat memperkaya Anda secara spiritual. Menyumbang uang, makanan, pakaian, dan barang-barang lain berbentuk materi kepada orang-orang yang membutuhkan adalah salah satu cara untuk melayani orang lain. Melayani orang lain juga berarti menyumbangkan waktu untuk menolong mereka yang ada di sekeliling Anda, seperti keluarga Anda, orang yang tidak Anda kenal, dan bahkan orang-orang yang tidak Anda sukai. 7 Bangunlah persahabatan dengan orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Tidak seorang pun dapat melakukan perjalanan ini untuk Anda, tetapi jalur yang harus Anda tempuh akan menjadi lebih mudah dijalani jika ada seseorang yang menemani Anda. Pergilah ke gereja untuk mencari teman dan sekutu di sana. Cobalah datang ke studi Kitab Suci atau kelompok pendalaman iman jika Anda membutuhkan sesuatu yang lebih dari pengetahuan tentang Kitab Suci. Orang-orang dengan keyakinan yang berbeda dapat membantu Anda agar tetap menjadi orang yang bertanggung jawab dan berada di jalur yang benar sesuai dengan iman Anda, dan Anda juga dapat melakukan hal yang sama untuk mereka. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
mTXqm.